Senin, 29 Desember 2014

Al Qur`an dan Teori Atlantis

Al Qur`an menjawab terhadap peristiwa yang dialami oleh Atlantis
Dalam kesimpulan dan tulisan ini saya akan memaparkan dan menjelaskan analisa yang disampaikan oleh Plato, Oppenheimer dan Arysio Santos dengan apa yang telah diceritakan oleh Al Qur`an.
Atlantis Menurut Plato
Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan “Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. Negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam.”
Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 maha bijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara garis besar seperti berikut ini.
“Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.”
● Plato menceritakan bahwa ada sebuah daratan raksasa yang sangat bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Negeri yang diceritakan oleh Plato memiliki kekayaan dan menghasilkan emas dan perak yang tidak terhitung banyaknya. Istana negeri tersebut dikelilingi oleh tembok emas dan perak. Memiliki peradaban yang sangat memukau. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT melalui Al Qur`an Surat Shaad ayat 20, yang artinya:
Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.
2
Telah diketahui bahwa kerajaan Atlantis adalah kerajaan besar. Tidak ada yang bisa mengimbangi kehebatan dan kekuatan yang dimiliki oleh Negeri Atlantis. Bahkan negeri- negeri yang berada dekat dengan Negeri Atlantis telah menjadi takluk dan menjadi sekutu bagian dari Imperium Atlantis. Negeri Atlantis memiliki emas dan perak yang berlimpah. Coba kita bandingkan di bagian manakah di belahan bumi yang memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti emas dan perak yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Yang tidak lain adalah sebuah gambaran kekayaan peradaban yang sejalan dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Nusantara.
Nabi Sulaiman AS meminta dan berdoa kepada Tuhannya dalam Surat Shaad ayat 35, yang artinya:
Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.
Doa yang diminta oleh Nabi Sulaiman AS sejatinya telah dikabulkan oleh Allah SWT. Tidak ada dibelahan bumi manapun yang mampu menandingi kedigjayaan kerajaannya Nabi Sulaiman AS atau yang dikenal dengan Negeri Atlantis. Atlantis yang telah dikenal oleh kalangan dunia barat sebagai awal peradaban modern yang pernah ada di dunia. Dan kini peradaban tersebut hanya tinggal sebuah kisah yang terus diceritakan dari generasi ke generasi. Sebahagian orang mempercayai bahwa Negeri Atlantis tersebut sungguh benar- benar ada. Jadi kemungkinan hal yang paling mendekati adalah Negeri Atlantis adalah sebuah kerajaan besar yang pernah dipimpin oleh Nabi Sulaiman AS.
Dalam bukunya ”Critias dan Timaeus”. Disebutkan oleh Plato bahwa terdapat awal peradaban yang disebut Benua Atlantis, para penduduknya dianggap sebagai dewa, makhluk luar angkasa, atau bangsa superior. Memiliki pelabuhan dan bisa membawa orang terbang. Hal tersebut mungkin saja sungguh benar-benar ada karena bangsa Atlantis pada masa tersebut telah menciptakan kapal dan pesawat terbang. Yang mungkin belum dikenal atau dimiliki oleh bangsa lain. Hingga bangsa lain menganggap bangsa Atlantis dianggap sebagai dewa, makhluk luar angkasa atau bangsa superior. Sesungguhnya hal tersebut adalah suatu teknologi yang dimiliki oleh bangsa Atlantis.
Relief Kapal pada Borobudur
3
Vimana/Piring Terbang pada Borobudur
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba: 13)
Dan makna “…piring-piring yang besarnya seperti kolam…” adalah sebuah teknologi pesawat terbang atau yang dikenal dengan “Piring Terbang” (UFO). Pada masa tersebut telah dikenal dengan teknologi pesawat terbang yang mampu menundukkan kecepatan angin. Dalam pengertian ilmiah bukan berarti Nabi Sulaiman AS dapat terbang di atas angin, melainkan ia telah menciptakan sebuah kendaraan terbang yang dapat melebihi kecepatan angin.
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)…(QS. Saba: 12)
Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, (QS. Shaad: 36)
Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Anbiya: 81)
Nabi Sulaiman AS dengan bebas menentukan wilayah mana yang ia kehendaki dan akan ia tempati dengan kendaraan terbang super cepat yang ia miliki. Nabi Sulaiman AS singgah ke negeri-negeri yang ia kehendaki dan mengajarkan ilmu pengetahuan dan mengajarkan Tauhid mengenal Tuhan terhadap bangsa lain. Nabi Sulaiman AS melakukan ekspansi ke negeri- negeri lain bukan semata-mata niatnya untuk memperluas kekuasaan. Namun agar negeri- negeri tersebut dapat mengenal Tuhan dan bertaqwa dan diberkahi negerinya oleh Allah SWT.
Negeri-negeri yang disinggahi Nabi Sulaiman AS masih belum memiliki ilmu pengetahuan yang telah dimiliki oleh umat Nabi Sulaiman AS dan bangsa tersebut yang masih belum mengenal Tuhan. Sehingga negeri-negeri yang disinggahi oleh Nabi Sulaiman AS akhirnya menjadi umat yang bertaqwa kepada Tuhan dan telah memiliki ilmu pengetahuan. Dan
4
negeri-negeri tersebut akhirnya menjadi negeri-negeri yang juga telah diberkati oleh Allah SWT.
● Plato menceritakan ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut. Negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap dalam semalam. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.
Apa yang diceritakan oleh Plato telah diceritakan oleh Al Qur`an.
Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri, maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. (QS. Saba : 19)
Setelah wafatnya Nabi Sulaiman AS, dikisahkan Negeri Atlantis yang lalim ingin memperluas kekuasaan mereka dengan berniat melakukan ekspansi (menjajah) terhadap negeri-negeri luar yang jauh dari kekuasaan Imperium Atlantis. Mereka ingin menaklukkan bangsa di seluruh dunia agar seluruh negeri-negeri yang jauh takluk terhadap Atlantis termasuk Athena, Yunani.
Mereka telah memohon kepada Tuhan agar jarak perjalanan mereka semakin jauh, dan dapat menaklukkan maupun menghancurkan seluruh peradaban bangsa-bangsa di seluruh penjuru dunia. Namun kesombongan dari ucapan mereka tersebut yang akhirnya membuat mereka menganiaya diri mereka sendiri, dan menjadi “buah mulut” korban dari ucapan dan prilaku mereka sendiri (kualat). Bukan bangsa lain yang hancur melainkan negerinya sendiri yang hancur setelah Allah SWT mengirimkan bencana dengan banjir bah yang sangat besar.
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…(QS. Saba: 16)
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka.
Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS. Saba: 17)
….Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. (QS. Saba: 19)
Menurut Edgar Cayce, seorang spiritualis Amerika melalui cenayangnya mengemukakan munculnya Atlantis sebagai suatu peradaban super power pada saat itu membuat mereka ingin menaklukkan bangsa-bangsa di dunia, diantaranya Yunani dan Lemuria yang dipandang oleh Atlantean sebagai peradaban yang kuat.
Negeri Atlantis tersebut akhirnya mendapatkan bencana yang sangat besar. Azab yang diberikan Allah SWT adalah gempa bumi dahsyat, gunung-gunung meletus, hingga negeri tersebut dilanda banjir yang sangat besar. Akhirnya Negeri Atlantis menjadi negeri yang sehancur-hancurnya. Makna hancur di sini bukan berarti negeri tersebut hilang secara keseluruhan. Namun negeri tersebut masih menyisakan beberapa ribuan pulau-pulau besar dan kecil dampak dari akibat bencana besar tersebut. Dan Negeri Atlantis yang diceritakan Plato tak lain adalah Nusantara yang kini memiliki 17.000 pulau-pulau.
Atlantis – Nusantara yang telah terpecah-pecah (makna sehancur-hancurnya) Saba :19
Allah SWT pastinya akan meninggalkan bukti-bukti bahwa sebuah peradaban besar tersebut sungguh benar-benar ada agar kita selaku umat-Nya dapat berfikir. Wallahu A`lam.
Atlantis Menurut Oppenheimer dan Arysio Santos
Mereka berpendapat bahwa Paparan Sunda (Sundaland) adalah merupakan cikal bakal peradaban kuno atau dalam bahasa agama disebut Taman Eden.
Allah berfirman dalam Al Qur`an Surat Shaad ayat 35, yang artinya:
Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.
Ayat tersebut adalah ucapan dan doanya Nabi Sulaiman AS kepada Allah SWT agar Allah SWT menganugerahkannya kerajaan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain setelah dirinya.
Atlantis adalah surganya peradaban dan ilmu pengetahuan. Pada masa kejayaan Imperium Atlantis terdapat keharmonisan alam dan makhluk. Masyarakat pada masa itu bekerja dengan posisinya masing-masing. Walaupun pekerja rendahan namun terdapat sikap saling menghargai satu sama lain. Karena setiap manusia dibekali ilmu dan kemampuan masing- masing dan belum tentu dimiliki oleh manusia lainnya. Hal tersebut membuat mereka saling menghargai.
Teknologi berkembang dan maju pesat pada masa itu. Masyarakat hidup dalam kedamaian di dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Nabi Sulaiman AS. Harta kekayaan melimpah ruah, emas, perak, dan batu mulia seperti bukan barang berharga lagi. Negeri Atlantis banyak memiliki hasil alam pertanian dan perkebunan. Sebuah negeri indah sehingga negeri-negeri lain yang hidup berdampingan dengan Negeri Atlantis belajar dan mencontoh apa yang telah dihasilkan oleh peradaban Atlantis. Mereka menjadi sekutu dekatnya Atlantis. Negeri Saba yang diceritakan oleh Al Qur`an akhirnya menjadi bagian dalam kekuasaan Imperium Sulaiman.
6
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman. (QS. Saba: 18)
Dijelaskan pada ayat ini bahwa negeri-negeri yang hidup berdekatan dan berdampingan dengan Negeri Atlantis juga telah mendapat berkat dari Allah SWT. Karena mereka yang telah bersekutu dengan Negeri Atlantis. Mereka mendapatkan ilmu pengetahuan yang selama ini tidak mereka ketahui dan telah mereka dapatkan setelah belajar dengan bangsa Atlantis. Mereka pun telah mengikuti ajaran Nabi Sulaiman AS untuk bertakwa kepada Allah SWT. Dan negeri-negeri tersebut juga telah mendapatkan limpahan berkat dari Allah SWT karena telah hidup berdampingan dengan Negeri Atlantis.
Hingga suatu ketika mereka berjalan pada malam atau pun siang hari di negeri-negeri bagian Imperium Atlantis. Mereka merasa aman dan tidak merasa was-was sedikitpun karena telah menjadi saudara seiman. Jadi amatlah pantas bahwa Negeri Atlantis pada masa itu disebut dengan sebagai gambaran Taman Eden (surga dunia).
● Pada ucapan Oppenheimer selanjutnya mengenai suatu ketika datang banjir besar yang menyebabkan penduduk Sundaland berimigrasi ke barat yaitu ke Asia, Jepang, serta Pasifik.
Menurut Prof. Santos, Atlantis merupakan tempat ilmu dan penemuan besar manusia muncul pertama kali (budaya bercocok tanam, bahasa, metalurgi, astronomi, seni), Peradaban sesudahnya (Yunani, Mesir, Maya, Aztec, Inca, dll) sesungguhnya dibangun oleh bangsa Indonesia yang mengungsi dari bencana dan mewariskan pengetahuannya ke negeri baru mereka, sehingga ada banyak persamaan budaya dan arsiktektur di setiap peradaban.
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…(QS. Saba: 16)
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS. Saba: 17)
Banjir besar atau Tsunami raksasa yang melanda Negeri Atlantis hingga membuat negeri indah yang juga disebut surga dunia tersebut hilang hanya dalam waktu sekejab. Karena disebabkan oleh kesombongan dan kekafiran mereka yang tidak lagi mengenal Tuhan. Padahal ilmu pengetahuan dan peradaban tersebut adalah anugerah yang diberikan Allah SWT pada umatnya. Hingga mereka lalai dan mengakibatkan mereka telah menjadi Kafir.
Namun tidak keseluruhan bangsa Atlantis ditenggelamkan oleh bencana banjir besar. Hanya umat-umat Nabi Sulaiman AS yang beriman diberi petunjuk untuk dapat segera meninggalkan negeri tersebut. Negeri indah yang telah membutakan hampir seluruh umatnya hingga mereka disebut lalim dan kafir. Umat-umat beriman tersebut telah mengetahui jika hampir seluruh penjuru Negeri Atlantis dipenuhi dengan segala kejahatan dan kesombongan hanya akan menunggu azab yang datang dari Allah SWT. Umat-umat beriman tersebut akhirnya pindah (hijrah) ke daratan yang belum pernah mereka kenal sebelumnya. Atau bisa dikatakan daratan yang jauh dari kekuasaan Imperium Atlantis. Bisa jadi mereka pun telah berimigrasi ke Timur Tengah dan Asia. Hingga mereka pada akhirnya juga membuat peradaban baru di tanah baru mereka. Wallahu A`lam.
…Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang- orang yang sangat kafir.”
Pengakuan Inggrid Benette
Saya mencoba memaparkan pengakuan dari Inggrid Benette. Inggrid Benette adalah seorang sarjana barat yang mengaku bisa mengingat kehidupan masa lalunya.
Menurut pandangan saya mungkin saja ia diberi anugerah oleh Allah SWT untuk dapat sekilas melihat masa lalu yang telah terjadi. Dan juga anugerah dimiliki oleh individu- individu lain seperti dapat melihat alam gaib, bisa mengobati orang sakit dengan cara yang tidak masuk akal dan lain sebagainya. Sebagai petunjuk bahwa sebuah peradaban besar yang diyakini sebagian orang benar-benar sungguh ada. Namun saya tidak sependapat dengan yang namanya reinkarnasi (kelahiran kembali).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah “ingatan” Inggrid Bennette tersebut. Dan saya akan membandingkan ayat-ayat Allah SWT mengenai negeri Nabi Sulaiman AS dan Atlantis.
◘ Kehidupan yang Dipenuhi Kecerdasan
Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.
Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut, ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang diyakini orang Atlantis adalah bahwa “tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat memperhatikan kebersihan tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada. Lelaki berpakaian rok panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama, mereka mengenakan pakaian yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan. Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.
● Point pertama
8
Ia mengaku sebagai “Pelindung Kristal” (yang setara dengan kepala pabrik pembangkit tenaga listrik sekarang). Terdapat sebuah kristal raksasa yang diletakan di atas dasar alas hitam. Fungsi dari kristal tersebut menyalurkan energi ke seluruh penjuru kota.
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba : 13)
“….dan periuk yang tetap (berada di atas tungku)…”
Makna dari periuk tersebut adalah bola kristal sebagai sumber energi penerangan (lampu) pada kerajaan Nabi Sulaiman AS (Atlantis). Kristal besar tersebut menyalurkan energi besar ke seluruh penjuru Negeri Atlantis melalui bola-bola kristal (periuk) yang berukuran lebih kecil dari ukuran bola kristal raksasa (sumber energi).
Bola kristal raksasa tersebut diletakkan di atas dasar alas hitam. Berbentuk apakah dasar alas hitam tersebut. Mungkinkah yang dimaksud Al Qur`an bermakna “Tungku” sebagai penghantar energi panas dan listrik. Bola kristal (lampu) sebagai makna “Periuk” yang tetap berada di atas tungku. Karena setahu saya biasanya tungku jika sering digunakan sebagai alat perantara energi panas lama-kelamaan akan berubah berwarna hitam.
Seperti banyak dikemukakan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi, bahwa bangsa Lemurian dan Atlantean (Atlantis) menggunakan kristal secara intensif dalam kehidupan mereka.
Edgar Cayce, seorang spiritualis Amerika melalui ilmu cenayangnya berkali-kali mengungkapkan hal yang sama. Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis menempatkan sebuah kristal generator raksasa yang dikelilingi kristal-kristal lain, baik sebagai sebagai sumber tenaga maupun guna penyembuhan.
Jadi jelaslah yang dimaksud Al Qur`an tersebut.
● Point Kedua
“…Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita”.
Seorang lelaki yang cerdas, pintar dan “pelindung” yang dimaksud adalah Nabi Sulaiman AS. Dan pelindung lainnya wanita yang dimaksud adalah istri Nabi Sulaiman AS yaitu Ratu Balqis.
● Point Ketiga
“Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas punggung.”
9
Rambut di kucir di Borobudur
Inilah mungkin rambut yang dimaksud tersebut yang dapat dilihat di relief Candi Borobudur.
● Point Keempat
“Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada.”.
Yang dimaksud di sini adalah pakaian sutera yang dapat dilihat tembus pandang atau bening. Pakaian sutera yang juga dikenakan oleh model patung-patung orang sholeh umat Nabi Sulaiman AS yang terdapat pada Candi Borobudur yang terlihat pada lipatan kainnya. Cara mengenakan pakaiannya juga sama dengan patung yang berada pada Candi Borobudur. Wallahu A`lam
Pakaian sutera yang dikenakan pada patung orang sholeh di Borobudur
◘ Berkomunikasi dengan Hewan
Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering
10
berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.
Saya paling suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya, sama seperti ikan lumba- lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran, misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.
Saya sering kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku: “Saat ketika kondisi dunia kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua orang saling menerima, saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali”.
● Point pertama
Nabi Sulaiman AS diberi mukjijat oleh Allah SWT untuk dapat memahami dan mengerti bahasa binatang. Dari apa yang ia ceritakan bahwa dirinya sering mendengarkan nasihat lumba-lumba. Bisa jadi dirinya adalah salah satu orang sholeh yang memilki Ilmu dan Hikmah sehingga dapat mengerti sebahagian bahasa binatang. Dan mungkin bahasa telepati dengan binatang pada masa tersebut digunakan.
Seandainya Nabi Sulaiman AS berbicara dengan binatang dengan menggunakan bahasa percakapan yang keluar dari mulutnya langsung dengan para binatang. Seperti mengikuti atau mencontoh ucapan semut, kuda, burung, dan lain sebagainya. Bahasa tersebut akan membuat suatu keanehan atau kejanggalan jika percakapan langsung Nabi Sulaiman AS dengan para binatang tersebut didengar oleh para pengikutnya. Jadi mungkin saja bahasa yang digunakan oleh Nabi Sulaiman AS adalah kemampuan Nabi Sulaiman AS dapat berbahasa telepati terhadap para binatang. Wallahu A`lam Bishawab.
● Point Kedua
Ia juga menceritakan bahwa dirinya dapat berpindah tempat ke padang luas yang jauh jaraknya. Dengan memejamkan mata dengan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Dan ketika ia membuka mata ia telah berada di tempat tersebut. Saya berasumsi bahwa orang tersebut adalah seseorang yang memiliki Ilmu dan Hikmah. Hal ini sama dengan Ilmu Ngrogokusumo yang dimiliki sebahagian bangsa Nusantara, di mana seseorang bisa melepaskan rohnya untuk melakukan perjalanan ke mana saja dia mau.
● Point Ketiga
11
Unicorn
Mengenai riwayat Nabi Sulaiman AS dengan kuda-kuda kesayangannya. Kuda-kuda tersebut adalah Unicorn (kuda terbang). Kuda tersebut memiliki keistimewaan hingga membuat Nabi Sulaiman AS sangat menyukai kuda-kudanya.
Nabi Sulaiman AS begitu cintanya kepada kuda untuk digunakan jihad di jalan Allah. Beliau memiliki kuda-kuda yang kuat, cepat dan bersayap. Kuda-kudanya berjumlah 20 ribu. Ketika ia memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, ia ketinggalan Shalat Ashar karena lupa, bukan di sengaja. Saat ia mengetahui bahwa ia ketinggalan melakukan shalat karena kuda- kuda tersebut, ia pun bersumpah, “Tidak, Demi Allah, janganlah kalian (kuda-kudaku) melalaikanku dari menyembah Tuhanku.” Lalu beliau menitahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau memukul leher-leher dan urat-urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedang.
(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore. (QS. Shaad: 31)
Maka ia berkata: ”Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Rabbku sampai ia (matahari) itu hilang dari pandangan. (QS. Shaad: 32)
Yakni, matahari. Ada juga yang mengemukakan: ”Kuda.”
”Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku” Lalu ia mengusap-ngusap kaki dan lehernya.” (QS. Shaad: 33)
Ada juga yang berpendapat: ”Yakni, mengusap kaki dan lehernya dengan pedang.” Tetapi ada juga yang berpendapat: ”Yaitu, hanya mengusap keringat yang keluar setelah diajak berlari kencang.” Dan yang menjadi pendapat mayoritas ulama Salaf adalah pemotongan kaki dan leher. Mereka berkata: ”Dia disibukkan oleh munculnya kuda-kuda tersebut, sehingga waktu Ashar pun berlalu dan matahari pun terbenam.”
Ibnu Jarir rahimahullah mengarahkan pendapat pada pengertian bahwa Sulaiman alaihissalam tidak mungkin menyiksa binatang dan menghancurkan harta kekayaan tanpa adanya sebab dan kesalahan.
12
Dalam kitabnya, Sunan Abi Dawud, Abu Dawud rahimahullah meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha, dia bercerita:
”Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah datang dari perang Tabuk atau Khaibar, sedang pada bagian teras depan rumahnya terdapat kain penutup. Lalu angin berhembus dan meniupnya hingga kain penutup itu tersingkap dan tampaklah boneka-boneka mainan Aisyah radhiyallahu anha.
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya: “Apa ini wahai Aisyah?”
Aisyah radhiyallahu anha menjawab: “Mereka adalah anak-anak perempuanku.”
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam melihat di antara boneka-boneka tersebut terdapat seekor kuda yang mempunyai dua sayap. Maka beliau shallallahu alaihi wasallam bertanya: “Lalu apa yang aku lihat di tengahnya itu?”
Aisyah radhiyallahu anha menjawab: “Seekor kuda.”
Lalu beliau shallallahu alaihi wasallam bertanya lagi: “Apa yang ada di atasnya?”
“Itu adalah sayap.” jawab Aisyah.
“Apakah kuda mempunyai dua sayap?” Tanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Maka Aisyah radhiyallahu anha menjawab: “Bukankah anda sudah mendengar bahwa Sulaiman alaihissalam mempunyai kuda yang juga bersayap?” Aisyah radhiyallahu anha menuturkan: “Maka beliau shallallahu alaihi wasallam pun tertawa, hingga aku sempat melihat gigi gerahamnya.”
Para mufassir menerangkan berbagai kisah itu dengan beragam, sesuai penafsiran masing- masing. Yang jelas dapat diceritakan bahwa Nabi Sulaiman AS memiliki kuda-kuda yang gagah-kekar perkasa tubuhnya, cepat-melesat larinya bagaikan kilat.
Setelah Sulaiman alaihissalam meninggalkan kuda itu karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menggantinya dengan yang lebih baik darinya, yaitu angin.
Karena kecintaan Nabi Sulaiman AS terhadap Unicorn (kuda-kuda terbang) yang dapat berlari sangat kencang bahkan bisa terbang bagaikan kilat. Hingga membuat Nabi Sulaiman AS lalai terhadap ia mengerjakan Shalat Ashar. Nabi Sulaiman AS pun tersadar bahwa ia telah lalai terhadap mengerjakan perintah Allah SWT.
Terhadap kuda-kuda kesayangannya Nabi Sulaiman AS mengusap-usap kaki dan lehernya. Mungkin yang dimaksud di sini Nabi Sulaiman AS memang mengusap-usap leher dan kaki kuda terbang kesayanganya dalam arti sesungguhnya. Karena tidak mungkin Nabi Sulaiman AS membunuh begitu saja binatang kendaraan yang selama ini telah menjadi teman perjalanan dan teman berjihadnya di jalan Allah SWT. Dan dirinya lalai terhadap mengerjakan Shalat Ashar tanpa disengaja dan itu karena dirinya sendiri. Bukan karena kesalahan kuda-kuda kesayangannya. Yang dimaksud usapan-usapan tersebut adalah usapan terakhir sebagai usapan tanda perpisahan dirinya dengan kuda-kuda terbangnya. Kuda-kuda
13
terbangnya telah ia bebaskan sebagai makhluk yang hidup di alam bebas dan telah bebas menentukan hidupnya sendiri. Kuda-kuda tersebut kini tidak lagi menjadi binatang peliharaannya dan tunggangannya Nabi Sulaiman AS.
Dan setelah kepergian kuda-kuda terbangnya. Tidak ada lagi kendaraan yang bisa mengantar Nabi Sulaiman AS menuju ke suatu tempat jauh dengan waktu yang cepat. Dan Allah SWT telah menganugerahi Nabi Sulaiman AS dengan Ilmu dan Hikmah hingga dirinya mampu menaklukan angin. Yang dimaksud mampu menaklukan angin adalah Nabi Sulaiman AS telah membuat sebuah kendaraan terbang yang bisa membawa dirinya bepergian dalam waktu singkat dan cepat. Kendaraan tersebut berupa pesawat terbang yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanan di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan.
Perhatikan situs sejarah peradaban Nusantara yang menampilkan relief gambar gajah dan kuda terbang (Unicorn).
Situs watugilang, Bantul, DIY
◘ Lingkungan yang Indah Permai
Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.
Di lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati dan memuji kemampuan orang lain. Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan juga hidup di timur laut. Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan lainnya. Mereka bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban kami.
Sebagian besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian kecil dari mereka mempunyai kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan.
14
Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini bekerja yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang paling mendasar.
Seluruh kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan atau kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.
Apa yang diceritakannya adalah gambaran karakter bangsa Nusantara dan kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Nusantara. Bangsa Nusantara sangat ahli dalam hal pengolahan sumber daya alam. Banyak terdapat hasil kekayaan alam dan perkebunan yang dimiliki bangsa Nusantara yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Bangsa Nusantara yang sangat ahli dalam meramu pengobatan alami (herbal) dari turun-temurun. Bangsa Nusantara juga dikenal sebagai bangsa yang suka berkebun dan bangsa “tukang” yang sangat ahli membangun sebuah peradaban.
Karakter bangsa Nusantara yang tidak iri dan dengki dengan kemajuan bangsa-bangsa lain. Tidak seperti karakter bangsa-bangsa luar yang sangat iri dan dengki melihat kemajuan bangsa lain yang mampu menyainginya. Wallahu A`lam.
◘ Teknologi yang Tinggi
Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”
Atlantis adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima oleh “orang pintar” melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima dengan cara yang istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan sangat akurat. Maka, pekerjaan mereka adalah duduk dan menerima informasi yang disalurkan dari tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya mengoperasikan kristal besar, juga dikerjakan melalui hati.
● Sarana Terbang
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya…(QS. Saba: 12)
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam…(QS. Saba: 13)
Telah jelas pada masa peradaban Atlantis Nabi Sulaiman AS telah membuat kendaraan terbang yang mampu menaklukan angin. Kendaraan tersebut sebagai pengganti kendaraan kuda terbangnya Nabi Sulaiman AS yang telah ia lepaskan ke alam bebas. “Piring Terbang”
15
(UFO) yang telah dikenal pada jaman Nabi Sulaiman AS di mana bahannya terbuat dari tembaga dan ukuran “Piring Terbang” tersebut telah digambarkan pada Surat Saba ayat 13.
…dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam…
● Dalam hal komunikasi.
Menurut apa yang ia ceritakan hampir sama dengan Ilmu Telepati ataupun Ilmu Trawangan yang dimiliki sebahagian bangsa Nusantara. Ilmu Trawangan yang dimiliki sebahagian bangsa Nusantara berfungsi untuk menajamkan mata batin, hingga dapat menangkap isyarat yang halus, melihat jarak jauh, tembus pandang dan lain-lain.
◘ Pengobatan yang Maju
Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.
Pusat pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk, sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar khusus untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih baik dan berpengetahuan luas tentang pengobatan akan mendeteksi frekwensi getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar tersebut, sang pasien akan berbaring di atas granit yang datar, sedangkan asisten lainnya akan mengatur rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.
Setelah itu, kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien. Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, “warna” menyembuhkan indera penglihatan, “aroma tumbuh- tumbuhan” menyembuhkan indera penciuman, “musik yang merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir, “air murni” menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air dari tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik pengobatan selalu berkaitan dengan “medan magnet” dan “energi matahari”, sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.
◘ Pendidikan Anak yang Ketat
Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.
Pusat pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang pintar memegang peranan yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat dalam masyarakat Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai 60-120 tahun, tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan setiap orang.
16
Di seluruh wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar” membimbing si murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat tertentu yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak memiliki kesempatan yang sama mengembangkan potensinya.
Pemikiran maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.
Dalam buku sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya, memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras melarang mencampuri kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh memaksa atau menghukum orang lain, sebab setiap orang harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung kami.
◘ Kiamat yang Melanda Atlantis
Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.
Ada juga yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat mengadakan transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan takut terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak matang.
◘ Teknologi Maju yang Lalim
Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya,
17
atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.
Empat unsur pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari galaksi dan bumi kami ini, basis materiil yang paling stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka “mengalah” pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur pokok dasar pada bintang tersebut.
Maksud dari apa yang telah ia ceritakan bahwa bangsa Atlantis pada masa tersebut mengganggap dirinya sebagai bangsa superior yang tidak akan mampu dikalahkan oleh bangsa-bangsa lain mana pun. Bangsa Atlantis mencoba mengendalikan seluruh dunia dan seluruh unsur alam dengan menggunakan teknologi dan untuk mencapai sebuah bangsa yang abadi dan tidak dapat ditaklukkan. Bangsa Atlantis telah berkhayal dan menggangap dirinya sebagai Tuhan karena mereka merasa telah mampu mengendalikan dunia dan mengendalikan seluruh alam. Mereka tidak menyadari bahwa di setiap kekuatan pasti ada kekuatan yang jauh lebih besar melebihi segalanya.
◘ Menjelang Hari Kiamat
Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat- saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.
Banyak orang meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada juga menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan baru yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka kembali dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.
Saya memilih tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun, hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.
Saya masih tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas, gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah mewarnai
18
langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas suara jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air laut telah menenggelamkan daratan.
Kehancuran Negeri Atlantis
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar… (QS. Saba: 16)
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS. Saba: 17)
Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri, maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. (QS. Saba: 19)
● Penduduk Negeri Atlantis yang masih beriman kepada Allah SWT telah meninggalkan Negeri Atlantis dan berusaha mencari daratan yang baru yang jauh dari kekuasaan Imperium Atlantis. Setelah wafatnya Nabi Sulaiman AS, para pemimpin dan penduduk negeri tersebut telah ingkar dan berbuat jauh melampaui batas. Menganggap peradabannya adalah sumber kekuatan dunia yang tidak dapat dikalahkan karena telah berkembangnya teknologi pada masa tersebut. Hingga bangsa Atlantis tidak bersyukur dan telah lalai menjalankan perintah dari Allah SWT. Mereka ingkar terhadap Tuhan karena menganggap diri mereka telah melampaui kekuatan yang dimiliki oleh Tuhan. Hanya orang-orang beriman dan pengikut setia Nabi Sulaiman AS yang sudah tidak nyaman lagi hidup di Negeri Atlantis. Mereka meyakini jika kejahatan merajalela, ambisi kekuasaan besar, kesombongan, dan tidak berimannya lagi bangsa Atlantis kepada Sang Penguasa Alam telah membuat mereka menjadi bangsa kafir. Yang nantinya akan mengakibatkan kemarahan alam dan menyebabkan terjadinya bencana yang sangat besar.
…Dan kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang- orang yang kafir. (QS. Saba: 17)
● Negeri Atlantis yang diindikasikan pernah mengalami banjir besar sehingga telah menenggelamkan sebagian daratannya. Menyisakan banyak puncak-puncak gunungnya dan ribuan pulau-pulau besar dan kecil. Negeri Atlantis yang terdapat banyak kekayaan alam yang menjadikan penduduknya terlena dengan teknologi dan kekuatan sihir yang membuat penduduknya kafir terhadap Allah SWT.
Tetapi mereka berpaling, dan Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar… (QS. Saba: 16)
● Kini Negeri Atlantis tersebut telah hancur karena banjir besar hingga air laut menjadi naik dan menenggelamkan sebagian daratan yang berada di dataran rendah. Hingga Negeri Atlantis telah terpecah menjadi beberapa pulau-pulau kecil. Dan perjalanan yang biasanya
19
dapat dilalui melalui jalan darat telah terputus sebagian karena daratan yang telah tenggelam oleh air laut. Hingga biasanya perjalanan dimudahkan dengan jalan darat kini harus melalui dan melewati lautan luas. Dan kisah kehancuran bangsa Atlantis tersebut telah menjadi cerita rakyat yang terus diceritakan dari generasi ke generasi penerus bangsa Atlantis. Bahwa dahulu daratan yang mereka tinggali adalah daratan yang sangat luas dan pernah mengalami kehancuran besar ditenggelamkan oleh air besar. Dan kini Atlantis atau Nusantara telah terpecah-pecah menjadi beberapa ribuan pulau.
…dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya… (QS. Saba: 19)
Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan alam.
20
Kehancuran Peradaban Atlantis Menurut Al Qur`an
◙ Pertama
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. (QS. Saba: 16)
● “Tetapi mereka berpaling…”
Bangsa Atlantis beranggapan bahwa negerinya adalah satu-satunya negeri yang memiliki peradaban yang besar dan kuat. Teknologi telah sangat maju saat itu sebagai warisan ilmu yang diajarkan Nabi Sulaiman AS kepada bangsa Atlantis. Namun bangsa Atlantis telah menjadi bangsa yang sombong dan mereka telah mengingkari perintah Nabi Sulaiman AS untuk selalu bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah SWT kepada bangsa Atlantis.
● “…maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar…”
Allah SWT telah mengirimkan mereka bencana banjir yang besar kepada bangsa Atlantis. Hingga peradaban besar tersebut telah hancur dimusnahkan oleh banjir besar hanya dalam waktu yang singkat.
● “…dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon- pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.”
Al Qur`an tidak akan menceritakan sebuah kisah namun tanpa meninggalkan sesuatu yang bisa menjadi bukti sebagai sisa sebuah peradaban. Bangunan Ka`bah yang didirikan dari jaman Nabi Ibrahim AS masih berdiri tegak kokoh hingga sekarang. Perahu Nabi Nuh AS pun telah ditemukan di pegunungan Ararat, Turki. Bangunan Kaum Talmud yang dibentuk dari bukit-bukit masih dapat dijumpai di lembah Petra, Yordania. Namun bagaimana dengan sisa peradaban Atlantis itu sendiri?
Sesungguhnya Allah SWT telah menceritakan dalam ayat-Nya sisa kehancuran bangsa Atlantis. Yang diceritakan adalah peradaban negeri tersebut yang musnah telah diganti Allah SWT dengan kedua kebun yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbuah pahit, pohon Atsl, dan sedikit dari pohon Sidr (teratai).
Bukti tersebut telah dapat kita temui di dekat Candi Borobudur yaitu buah “maja” yang terkenal pahit. Dan juga bukti di sekitar sungai-sungai Candi Borobudur di mana ditemukannya lempung hitam yang mengandung serbuk sari dari tanaman teratai (sidr) setelah di analisa di laboratorium.
◙ Kedua
21
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS. Saba: 17)
● “Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka…”
Setelah wafatnya Nabi Sulaiman AS, ayat di atas mengabarkan bahwa betapa jadi demikian rusaknya moral dan perilaku para pemimpin dan sebagian rakyat bangsa Atlantis warisan Nabi Sulaiman AS itu hingga Allah SWT menyebutnya dengan kata kafir.
Kafir disini berarti pemimpin dan umumnya rakyat bangsa tersebut itu benar-benar telah meninggalkan ajaran agamanya, melupakan Allah SWT yang telah memberikan berbagai kemajuan dan kenikmatan dunia. Jadi mereka saat itu bisa digambarkan tidak lagi bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat karunia yang telah diberikan kepadanya dan menjadi takabur (sombong) sehingga menyepelekan, meninggalkannya dan menjadi sewenang-wenang (berdosa).
Apalagi diisyaratkan pula bahwa dijaman Nabi Sulaiman AS ini, sihir sebagai bentuk dari berbagai tipuan syaitan pada manusia banyak berkembang pada mereka yang memang memilih tersesat jalan hidupnya saat itu. Sehingga wujud dari kekafiran rakyat sepeninggal Nabi Sulaiman AS ini bisa diduga banyak pula disebabkan oleh ketersesatan mereka pada sihir yang banyak berkembang saat itu. Padahal jelas-jelas sihir dengan segala tipu daya syaitannya amat dilaknat oleh Allah SWT untuk dipelajari dan diikuti oleh hamba-hamba- Nya yang beriman dan sholeh.
Makanya tak heran jika hingga saat ini keberadaan sisa-sisa sihir yang pernah dipelajari oleh orang-orang kafir di jaman Nabi Sulaiman AS dalam berbagai bentuknya dari yang sekedar untuk pembelaan diri seperti ilmu-ilmu kanuragan dan kesaktian hingga yang bersifat jahat seperti muja, nyupang, tenung, santet dan lain-lain masih banyak terdapat di kepulauan Nusantara.
Dengan kondisi kekafiran yang sudah sedemikian parah tersebut, maka Allah SWT telah menimpakan azabnya yang sangat keras kepada pemimpin dan penduduk Atlantis warisan dinasti Nabi Sulaiman AS sebagaimana yang telah difirmankan Allah SWT dalam ayat sebelumnya.
● ”…Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang- orang yang sangat kafir.”
Namun tidak keseluruhan bangsa Atlantis dimusnahkan oleh Allah SWT. Hanya umat beriman yang mengikuti ajaran Nabi Sulaiman AS yang dapat selamat dari bencana banjir besar tersebut. Karena azab yang diberikan Allah SWT dikisahkan dalam ayat-Nya tidak dijatuhkan kepada umat yang beriman, melainkan kepada umat dari bangsa Atlantis yang sangat kafir.
Sebelum bencana banjir besar tersebut datang, umat-umat beriman tersebut telah meninggalkan Atlantis. Mereka pergi jauh dari Atlantis agar mereka tidak terkena dari azabnya Allah SWT. Mereka meyakini bahwa suatu hari Negeri Atlantis akan musnah karena kekafiran bangsanya. Mereka pun pergi ke suatu tempat yang sangat jauh hingga mereka tidak terkena dari azab banjir besar tersebut. Kemungkinan mereka pergi berpencar ke
22
penjuru dunia hingga mereka membuat peradaban baru dan mewariskan peradabannya di tanah baru mereka.
◙ Ketiga
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman. (QS. Saba: 18)
● “Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri- negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. “
Negeri Atlantis adalah negeri yang telah diberikan anugerah yang besar oleh Allah SWT. Pada masa Nabi Sulaiman AS negeri tersebut menjadi negeri yang mendapatkan seluruh rahmat dari Allah SWT. Negeri yang luas, kekayaan alam yang melimpah ruah, teknologi berkembang pesat dan menjadi sebuah negeri yang terkuat di masanya.
Negeri-negeri yang berdekatan dengan Negeri Atlantis yang telah ditetapkan Allah SWT jarak-jarak perjalanan negeri-negeri tersebut dari Atlantis, juga akhirnya mendapati berkat dari Allah SWT. Karena mereka yang patuh dan tunduk dengan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Sulaiman AS. Negeri-negeri tersebut yang akhirnya dapat belajar dengan bangsa Atlantis agar menjadi bangsa yang maju dan juga bertakwa kepada Allah SWT. Negeri- negeri tersebut yang juga menjadi sekutu-sekutu dekat Negeri Atlantis. Hingga negeri-negeri tersebut menjadi bagian dari Imperium Atlantis.
● “…Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman.”
Negeri-negeri tersebut yang mengikuti ajaran Nabi Sulaiman AS telah menjadi negeri yang dirahmati Allah SWT. Sikap mereka yang saling menghargai terhadap negeri-negeri lain yang menjadi bagian dari kekuasaan Imperium Atlantis. Hingga ketika mereka memasuki sebuah negeri lain dari bagian Negara Imperium Atlantis, baik itu melalui perjalanan malam maupun siang hari, mereka tidak mengalami rasa was-was sedikitpun. Karena mereka yang telah menjadi saudara seiman. Jadi amatlah wajar mereka dikatakan merasa sangat aman.
◙ Keempat
Maka mereka berkata: “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami”, dan mereka menganiaya diri mereka sendiri, maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur. (QS. Saba: 19)
● “Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami” …
Dari ayat di atas, Allah SWT memberi petunjuk bahwa bangsa Atlantis telah meminta kepada Tuhannya untuk menjauhkan perjalanan mereka. Karena ambisi mereka yang ingin
23
menguasai negeri-negeri luar di seluruh dunia. Hingga bangsa-bangsa di seluruh penjuru dunia takluk di bawah kekuasan yang dimiliki oleh Imperium Atlantis. Mereka terus berupaya melakukan ekspansi atau penjajahan terhadap negeri-negeri luar. Hingga negeri yang sangat jauh sekalipun harus mereka taklukkan dan menambah luas wilayah kekuasaannya Imperium Atlantis.
● “…dan mereka menganiaya diri mereka sendiri…”
Mengisyaratkan bahwa untuk memenuhi ambisi kekuasaanya, bangsa Atlantis dikatakan telah menganiaya diri mereka sendiri. Menganiaya diri sendiri menunjukkan bahwa bangsa Atlantis saat itu telah berlaku hingga kelewat batas. Bangsa Atlantis yang telah menjadi sebagai bangsa yang sombong dan kafir terhadap Allah SWT.
● “…Kami jadikan mereka buah mulut…”
Permohonan yang diminta oleh bangsa Atlantis akhirnya menjadi buah mulut dari ucapan mereka sendiri. Bangsa Atlantis beranggapan bahwa bangsa mereka adalah satu-satunya bangsa di dunia yang terkuat. Karena teknologi yang telah berkembang warisan dari peradaban Nabi Sulaiman AS. Bangsa Atlantis beranggapan bahwa bangsanya tidak akan hancur oleh kekuatan bangsa manapun.
● “…dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya…”
Allah SWT telah mengazab bangsa Atlantis dengan bencana banjir yang sangat besar. Bangsa Atlantis telah mengalami kehancuran yang luar biasa. Hingga mengakibatkan bangsa yang memiliki peradaban besar dan daratan besar tersebut akhirnya hancur. Dahulu daratan Atlantis yang besar bersatu dengan daratan benua Asia, kini telah berpisah dengan daratan benua Asia lainnya. Bencana banjir besar tersebut yang dindikasikan oleh para peneliti dengan di dahului dengan gempa yang maha dahsyat, gunung-gunung meletus, dan disusul dengan banjir besar berupa gelombang Tsunami yang sangat tinggi.
Akibat bencana banjir besar tersebut yang membuat naiknya permukaan air laut. Negeri- negeri yang berada di daratan rendah akhirnya tenggelam dan hanya meninggalkan daratan- daratan yang tinggi. Hingga daratan besar yang dahulunya menyatu kini telah terpecah-pecah menjadi 17.000 pulau-pulau besar dan kecil, dan terpisah dari daratan benua Asia yang dipisahkan oleh Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.
24
Perbandingan antara Atlantis, Nusantara, dan Kerajaan Nabi Sulaiman AS
Berikut ini saya akan membandingkan tentang peradaban besar Atlantis, kekayaan alam dan peristiwa alam bangsa Nusantara, dan kerajaan besar Nabi Sulaiman AS yang dikisahkan Allah SWT di dalam Al Qur`anul Karim.
◙ Banjir Besar
● Menurut Plato, Atlantis mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut.
● Nusantara pernah mengalami serangkaian bencana alam berupa gempa bumi, gunung meletus, dan banjir besar. Dibandingkan dengan negara-negara lain hanya Nusantara yang memiliki 17.000 pulau-pulau.
● Tentang kerajaan Nabi Sulaiman AS dan kehancuran Negeri Nabi Sulaiman AS dijelaskan dalam Al Qur`an.
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar… (QS. Saba: 16)
….Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi bersyukur.” (QS. Saba: 19)
◙ Peradaban Tinggi
● Menurut Plato Atlantis negara besar yang mempunyai peradaban tinggi. Menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana-istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang dan megah.
● Nusantara adalah negara yang memiliki penghasil kekayaan alam terbesar didunia. Menghasilkan tambang emas, perak, besi, tembaga, batu mulia dsb.
● Kejayaan kerajaan Nabi Sulaiman AS dijelaskan dalam Al Qur`an.
Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. (QS. Shaad: 20)
Nabi Sulaiman AS meminta dan berdoa kepada Tuhannya.
Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. (QS. Shaad: 35)
25
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba: 13)
◙ Teknologi Pesawat Terbang
● Disebutkan oleh Plato bahwa terdapat awal peradaban Atlantis para penduduknya dianggap sebagai dewa, makhluk luar angkasa, atau bangsa superior. Memiliki pelabuhan dan bisa membawa orang terbang.
● Nusantara juga dikenal dunia luar sebagai bangsa Maritim atau bangsa pelaut yang dapat diketahui pada relief candi-candinya.
● Kehebatan kerajaan Nabi Sulaiman AS dijelaskan oleh Al Qur`an.
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba: 13)
Dan makna “…piring-piring yang besarnya seperti kolam…” adalah sebuah teknologi kendaraan terbang atau yang dikenal dengan “Piring Terbang” (UFO)
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)… (QS. Saba: 12)
Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya, (QS. Shaad: 36)
Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Anbiya: 81)
Adapun maksud dari ayat-ayat tersebut adalah bahwa pada masa Nabi Sulaiman AS telah menciptakan teknologi pesawat terbang yang dapat menundukkan angin. Sehingga Nabi Sulaiman AS dapat pergi ke suatu tempat dalam waktu yang singkat.
◙ Taman Eden
● Menurut para ahli yang berpendapat bahwa Paparan Sunda/Sundaland (Atlantis) adalah merupakan cikal bakal peradaban kuno atau dalam bahasa agama disebut Taman Eden.
● Nusantara menghasilkan hasil kekayaan yang melimpah ruah. Memiliki banyak hasil tambang, cadangan gas, hutan tropis, tanah yang subur, lautan luas yang dikelilingi dua samudra, banyak terdapat spesies ikan, dan pemandangan yang eksotis dsb.
● Mengenai doa Nabi Sulaiman AS, Allah berfirman dalam Al Qur`an.
26
Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. (QS. Shaad: 35)
Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman.” (QS. Saba: 18)
Maksudnya adalah hanya kerajaan Nabi Sulaiman AS satu-satunya yang tidak dapat ditandingi oleh bangsa-bangsa lain setelah dirinya. Negeri-negeri yang berdekatan dengan kerajaan Nabi Sulaiman AS juga telah mendapatkan limpahan berkat Allah SWT. Dan selalu dalam keadaan/kondisi yang aman. Sesuai dengan apa yang disebut dengan gambaran Taman Eden (surga dunia)
◙ Migrasi (Perpindahan)
● Pendapat Oppenheimer mengenai suatu ketika datang banjir besar yang menyebabkan penduduk Sundaland (Atlantis) berimigrasi ke barat yaitu ke Asia, Jepang, serta Pasifik.
● Nenek moyang Nusantara diindikasikan pernah mengalami perpindahan ke negara luar akibat serangkaian bencana alam berupa gunung meletus, gempa bumi, dan banjir besar.
● Peristiwa tersebut dijelaskan dalam Al Qur`an.
Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar… (QS. Saba: 16)
Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. (QS Saba: 17)
“…Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.”
Makna sesungguhnya yang dimaksud adalah orang-orang beriman yang selamat dari sebelum/sesudah datangnya bencana banjir besar telah berimigrasi (pindah) ke daerah daratan yang baru.
◙ Teknologi Energi
● Menurut pengakuan Inggrid Benette. Inggrid Benette adalah seorang sarjana barat yang bisa mengaku mengingat kehidupan masa lalunya.
Di Negeri Atlantis ia mengaku sebagai “Pelindung Kristal” (yang setara dengan kepala pabrik pembangkit tenaga listrik sekarang). Terdapat sebuah kristal raksasa yang diletakan di atas dasar alas hitam. Fungsi dari kristal tersebut menyalurkan energi ke seluruh penjuru kota.
● Dikisahkan Allah berfirman dalam Al Qur`an.
27
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba: 13) ….dan periuk yang tetap (berada di atas tungku)…
Makna dari periuk tersebut adalah bola kristal sebagai sumber energi penerangan (lampu) pada kerajaan Nabi Sulaiman AS.
◙ Kuda Terbang
● Menurut ingatan Inggrid Benette pada kerajaan Atlantis terdapat Unicorn (kuda terbang)
● Mengenai kisah kuda terbang dijelaskan di dalam Al Qur`an.
(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore. (QS. Shaad: 31)
Maka ia berkata: “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Rabbku sampai ia (matahari) itu hilang dari pandangan.” (QS. Shaad: 32)
“Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku” Lalu ia mengusap-ngusap kaki dan lehernya. (QS. Shaad: 33)
Yang dimaksud sesungguhnya adalah kuda terbang kesayangan Nabi Sulaiman AS. Kuda terbang tersebut sebagai kendaraan perjalanan dan berjihad di jalan Allah. Setelah Nabi Sulaiman AS meninggalkan kuda tersebut karena Allah SWT, maka Allah SWT menggantikannya dengan kendaraan yang lebih baik darinya, yaitu angin.<

Jhondri Frizal 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar