Senin, 29 Desember 2014

Masjid Kopelma Pusatnya Kajian Islam

Masjid Kopelma Pusatnya Kajian Islam
MASJID Jamik Kampus Kopelma Darussalam dibangun pada tahun 1985. Shalat jamaah pertama di masjid ini diadakan pada tahun 1995 pada masa Gubernur Syamsuddin Mahmud dan terus berlanjut hingga saat ini.
Masjid yang terdiri atas dua lantai ini, digunakan juga sebagai pusat kajian Islam bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar. Kegiatan kajian Islam ini memanfaatkan lantai dasar Masjid Jamik Kampus Kopelma Darussalam. “Terdapat empat ruang utama dan dua ruangan lainnya yang sering dipakai untuk mengajarkan anak-anak mengaji Iqra dan sekolah diniyah pada sore hari. Juga digunakan untuk mengkaji ilmu-ilmu agama seperti Fiqh, Syariah, dan Tafsir ayat-ayat Alquran,” kata Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid (BKM), Ustaz Zhamakh Syari, Kamis (29/8).
Ia mengatakan, Kampus Unsyiah juga menggunakannya untuk kajian agama bagi mahasiswa pada awal-awal semester yang disebut dengan Unit Pengembangan Program Pendamping Agama Islam (UP3AI). Selain itu, ruangan Masjid ini juga digunakan masyarakat sekitar dan bahkan datang dari kecamatan lainnya untuk belajar tilawatil Quran yang di dalamnya membahas tajwid, tafsir dan cara membaca Alquran dengan baik dan benar.
“Sudah tiga tahun ini, setiap Sabtu kita juga menyediakan unit pengembangan tilawatil Quran yang diikuti oleh masyarakat sekitar dan bahkan datang dari daerah lain contohnya Sibreh yang di dalam tilawatil Quran ini membahas kajian tafsir, tajwid dan cara yang benar membaca Alquran diasuh oleh Tgk H Muhammad Nur Ismail LML,” jelas Ustaz Zhamakh Syari.
Selain itu, kegiatan rutin yang dilakukan setelah shalat berjamaah Zuhur dan Ashar adalah ceramah yang diisi oleh imam dan juga para dosen. Masjid Jamik ini juga aktif dalam perayaan hari-hari besar Islam.
Saat Ramadhan, masjid ini hampir setiap malam dipenuhi oleh jamaah Isya, Tarawih dan Witir. Tahun 2006 pengurus masjid memberlakukan shalat malam dan i’tikaf. Kegiatan itu terus berlanjut hingga sekarang ini. “Awalnya, qiyamul lail dan i’tikaf masih diikuti oleh jamaah kecil namun, Alhamdulillah, semakian hari qiyamul lail dan itikaf yang kita adakan pada sepuluh malam terahir pada bulan Ramadhan ini terus bertambah jamaahnya,” ceritanya.
Masjid ini memiliki enam khadam masjid yang bertugas  menjaga kebersihan. Keenam khadam ini rupanya hasil seleksi yang diadakan oleh BKM. Adapun untuk menjaga kebersihan di tempat wudhu, kamar mandi dan pelataran masjid, Unsyiah telah mengutus beberapa petugas supaya kebersihan di masjid tersebut senantiasa terjaga. (masyitah rivani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar