Selasa, 30 Desember 2014

PERADABAN “RISET” DAUD : DARI POWER PLANT Fluorecent ke Superkonduktor? (1)


KEMAJUAN PESAT MASYARAKAT SEBELUM Zaman Nabi  DAUD.

(diambil dari postingan FB Bapak Andi Arief Dua)

Keadaan dan kondisi masyarakat sebelum kelahiran Daud a.s. merupakan masyarakat yg sudah maju dalam segala bidang. Pertanian dan Industri Rumahan merupakan sektor utama penopang kehidupan masyarakatnya saat itu. Sektor perdagangan juga kian maju pesat. Tumbuhnya usaha-usaha kecil hingga menjadi perusahaan-perusahaan raksasa yang menguasai hampir seluruh perdagangan antarwilayah saat itu bisa di bilang menjadikan suatu negeri kala itu kuat dalam bidang ekonomi, atau dengan kata lain negeri yang makmur karena ditopang oleh ekonomi yang kuat dari berbagai sektor ekonomi.

Dalam beberapa dekade kemunculan Daud ke dunia, banyak negeri kala itu sedang di landa kemerosotan ekonomi yang kian parah. Banyak perusahaan-perusasahan kecil yang gulung tikar. Demikian pula dengan perusahaan-perusahaan raksasa yg dibangun atas kongsi dan kerjasama dari tiap-tiap individu didalamnya juga mengalami nasib yang sama. Kemerosotan moral pun melanda hampir di setiap negeri. Krisis kepercayaan juga hampir ada disetiap wilayah-wilayah yang lebih banyak kaum urbannya. Kekompakan antar kelompok-kelompok usaha mulai kelihatan lemah. Ini akibat dari setiap individu warga atau masyarakatnya yang mulai bergeser kepada kehidupan individualistis, serakah dan ketidakpercayaan setiap orang terhadap yang lainnya. Politisi juga mulai saling gontok-gontokan, kaum cendikiawan juga mulai enggan memikirkan nasib negerinya ke depan. Hukum-hukum peri kehidupan sudah tidak diindahkan lagi. Konsep-konsep ekonomi yang dulu di bangun atas dasar kebersamaan juga mulai ditinggalkan. Semuanya hanya mementingkan diri sendiri. Kecurangan-kecurangan mulai menggejala di setiap pelosok negeri. Para pemimpin negeri sudah mulai serakah. Mereka saling menindas, menjajah,dan membodohi masyarakat yang lainnya. Korupsi terjadi dimana-mana. Dengan kata lain yang kuat menindas yang lemah, yang ekonominya maju menjajah negeri yang ekonominya morat-marit, sebagian lagi ada yang membodohi negeri yang masih terbelakang atau negeri yang masyarakatnya masih tertutup dari dunia luar.

Nilai mata uang merosot tajam. Inflasi di mana-mana. Mata uang yang beredar pada masa itu adalah sebuah lempengan perak yang diukir di dalamnya dan dikeluarkan serta diedarkan berdasarkan wilayah-wilayah dimana  perusahaan dan perdagangan tersebut berada. Jadi setiap wilayah yang memiliki beberapa perusahaan dagang memiliki hak mengeluarkan sejenis mata uang yang dapat diterima di seluruh pelosok negeri. Sungguh sistem yang rumit. Yang mengherankan bagaimana mereka dapat mengatur sistem ini dengan baik, padahal mata uang yang beredar dan dipakai pada saat itu sangat beraneka ragam bentuk dan nilai nominalnya. Mungkin saja sama dengan sistem yang kita pakai sekarang, dengan menggunakan standar mata uang (dollar, pound atau yen) sebagai acuan perdagangan global. Beberapa puluh tahun kemudian kondisi negeri-negeri pada saat itu bukan semakin baik, namun semakin suram kondisinya. Munculnya pengaruh-pengaruh ajaran sesat yang melanda hampir setiap negeri membuat wajah dunia kala itu makin kelam. Masyarakat dunia saat itu tak ubahnya bagaikan mendung yg menyelimuti daratan. Benar-benar masyarakat yang tidak realistis lagi terhadap keadaan yang di hadapinya saat itu. Membunuh dan memperkosa adalah sebuah kewajaran kala itu.Tak ada lagi aturan-aturan yang perlu untuk ditaati sebagai peraturan. Tak ubahnya peraturan tinggal peraturan,penyimpangan jalan terus. Setiap orang memaklumi apa yang diperbuat oleh orang lain, dan menanggap wajar apa yang dilakukan oleh masing-masing orang. Mereka hanya taat pada pemimpin mereka sendiri,ketimbang taat pada aturan yang berlaku saat itu.

Karena pada saat itu peraturan-peraturan kehidupan atau norma-norma tertulis dibuat atas persetujuan atau konsep bersama dalam permusyawaratan yang mereka buat sendiri. Hal itu di buang jauh-jauh. Hanya yang ada adalah orang yang kuat dialah yang menjadi pemimpin, pemimpin yang kuat haruslah menjadi raja yang mengatur seluruh manusia. Maka tak heran banyak negeri-negeri kala itu berubah sistem kenegaraannya menjadi sistem pemerintahan yang sentralistik dan mengarah pada sistem monarkhi (kerajaan). Sebuah sistem yang berbeda dengan sistem kerajaan yang ada pada abad-abad sekarang. Namun seiring dengan perubahan dunia saat itu, muncullah beberapa negeri yang dideklarasikan oleh rakyatnya sendiri menjadi sebuah negeri baru, negeri yang dibangun atas titah dan tahta seorang raja.Masyarakat dunia saat itu mulai kelihatan membaik. Kehidupan pulih kembali. Tatanan sosial dibangun,tatanan ekonomi pun di bangun atas kesadaran dari rakyatnya sendiri.

Dibawah titah sang raja dan bentukpemerintahan Monarkhi rupanya memberi sedikit banyaknya perubahan ke arah yang lebih baik. Negeri-negeri yang menerapkan konsep ini banyak di tiru oleh negeri-negeri lainnya kala itu. Banyak pula ygmenerapkan konsep monarkhi namun masih memakai aturan-aturan masa lalu yang kelam. Negeri-negeriseperti ini rupanya menjadi ancaman baru terhadap negeri-negeri yang sudah makmur dan mapanekonominya saat itu. Penindasan dan pertikaian banyak dipicu oleh negeri-negeri ini. Akibatnya perang-perang lokal antar wilayah dan perebutan wilayah-wilayah subur untuk mereka kuasai telah menciptakan bencana baru dalam tatanan kehidupan dunia kala itu. Kerusakan banyak terjadi. Bukan hanya kerusakanalam akibat perang mereka, tapi juga kerusakan moral akibat pengaruh ajaran-ajaran perikehidupan yang disebarkan oleh beberapa negeri yang serakah dan tak beradab itu. Kekuatan angkatan bersenjata lebih banyak dipamerkan kepada dunia. Pamer kekuatan negeri menjadi ajang bergengsi saat itu. Muncullah Daud, sang pemuda tegap yang gagah dengan perawakan besar dan tinggi yang dibilang rata-rata kala itu, di sebuah negeri yang subur dan makmur, yang diperintah oleh seorang rajabengis yang baik hati dan bijaksana. Kebengisannya hanya ditampakkan kepada orang yang dianggapnyamusuh olehnya. Thalut nama sang raja itu. Ialah sang raja yang telah membawa negeri itu makmur dantergolong negeri yang ekonominya kuat pada masanya.. Peradaban di negeri itu maju pesat. Pendidikan merebak ke pelosok-pelosok wilayah. Kaum cendikiawan dan ilmuwan banyak yang muncul dari negeriini. Negeri dimana Daud tinggal saat itu. Masyarakatnya tergolong pandai-pandai. Bisa di bilang prosentase orang yang buta huruf sekiatar nol persen. Hampir seluruh masyarakatnya berpendidikan tinggi, hingga banyak penulis-penulis berbakat menjadi kontribusi utama dalam bidang pendidikan disana. Banyak kaum cendikiawan dan kaum intelekual yang menulis buku. Sehingga banyak masyarakatnya yang gemar membaca. Buku atau kertas pada masa itu sudah terbentuk dalam lembaran-lembaran seperti pada masa-masa kita sekarang ini. Hanya saja sebagian masih ditulis tangan dan sebagian lagi ada yang sudah di cetak dengan mesin-mesin cetak sederhana (semacam stensil/handpress).Teknologi pada masa itu bisa dibilang mulai bangkit dan muncul bagaikan sebuah revolusi industri yang pernah terjadi di Inggris pada abad-abad ke 16 M. Namun tehnik-tehnik manual masih mendominasis etiap peralatan-peralatan yang digunakan masyarakatnya pada masa itu. Penemuan-penemuan baru dari sebuah teknologi demikian pesatnya di negeri itu. Logam-logam mulia semacam emas, perak, perungguru panya bukanlah barang mahal di sana. Emas atau perak pada masa itu sangat banyak dijumpai pada berbagai peralatan yang berbau teknologi. Berbeda dengan pada masa kita sekarang ini, dimana emas atau perak menjadi barang mahal yang sulit dijumpai pada barang-barang dan peralatan-peralatan yang biasa kita gunakan sehari-hari. Logam-logam lain semacam besi, baja dan alumunium belum dikenal pada masa itu. Daud, sebelum ditetapkan Allah menjadi Nabi, adalah seseorang yang memiliki temperamen tinggi, emosinya meluap-luap, kasar dan keras pendiriannya. Banyak masyarakat sekitarnya yang menilai Daud sebagai seorang yang kurang sopan dan kurang bijaksana dalam memutuskan suatu masalah.Terkadang ‘main tangan’ dalam menuntaskan perkara pribadinya. Namun dari sifat-sifat buruknya itu adas atu sifat yang nampak pada dirinya. Antusias dan Tekun. Ya, antusiasme dirinya dan ketekunan dirinyatehadap sesuatu yang belum diketahuinya, entah itu bersifat keilmuan ataukah pengetahuan yang bagisebagian orang dianggapnya sepele, merupakan cikal bakal yang menuntun dirinya kelak menjadi seorang peneliti yang handal, kelak menjadi seorang pemikir yang jenius, yang membawa kebesaran namanya dikemudian hari. Daud tumbuh menjadi seorang yang terpelajar, berdedikasi dan berwibawa di mata orangsekitarnya. Otaknya cerdas, pikirannya selalu menghasilkan ide-ide cemerlang, yang bagi sebagian orangyang belum mengenalnya akan menganggapnya sebagai orang yang punya ide ‘gila’ . Reputasinyadikalangan kaum intelektual sangat bagus dan sering mendapat pujian karena tekad dan kenekatannyadalam bertindak dan berbuat. Menjelajahi bukit dan pegunungan tanpa alas kaki merupakan ide konyol yang banyak dicemooh orang. Bagi Daud itu merupakan tantangan yang sering ia lakukan dalam setiapkesempatan. Kecintaannya terhadap alam ditambah kegemarannya meneliti sesuatu yang berhubungandengan keilmuan yang digelutinya merupakan perpaduan yang membawa keharmonisan hidup bagidirinya. Alhasil, Daud pada suatu ketika saat ia menjelajah sebuah pegunungan di negeri itu, iamenemukan sesuatu benda yang menurut penyelidikan dan penelitiannya itu mempunyai karakteristik aneh. Benda ini mempunyai kepadatan bentuk dan kekerasan yang tinggi, yang pada waktu itu ia banyak membandingkan benda hasil penemuannya itu dengan logam-logam keras yang ada pada masa itu. Iamelanjutkan penelitiannya atas temuannya itu sampai ia dapat menyimpulkan jenis benda apakah yangtelah ditelitinya itu. Referensi dan data-data ilmu ia kumpulkan. Kemudian ia melakukan tesis danantitesis, melakukan hipotesa sederhana, mendiskusikan dengan rekan-rekannya. Sampailah pada tahapuji coba terhadap temuannya itu. Singkat kata, hasil kesimpulan yang ia peroleh adalah bahwa benda kecil yang keras itu termasuk kategori logam berat, semacam besi. Proyek uji coba yang dilakukan Daud, dikerjakan bersama-sama dengan kelompok penelitilainnya. Hingga mereka terheran-heran dengan karakteristik magnetik yang ada pada butiran logam kecil itu (SUPERKONDUKTOR?) . Adakalanya butiran-butiran itu saling melekat, dan kadang saling menolak dalam kondisi yangdisesuaikan oleh Daud pada penelitiannya tersebut. Proyek penelitiannya mulai dikembangkan. Tahapan-tahapan ujicoba dilakukan. Bertahun-tahunhal tersebut dikerjakan oleh Daud. Setiap hasil yang dia peroleh dari proyeknya tersebut, ia tuangkan kedalam bentuk tulisan-tulisan singkat. Banyak sudah hasil-hasil tulisannya yang menjadi konsep-konsepkeilmuannya atas dasar pemikiran dan pengkajiannya itu. Teori-teori ilmu yang diterapkan Daud seringkali membuahkan hasil yang gemilang. Di negeri itu memiliki sebuah peraturan yang di keluarkan oleh pihak kerajaan dan selalu ditaatioleh segenap rakyatnya, bahwa setiap hasil penemuan-penemuan baru wajib dilaporkan dan diberikankepada pihak kerajaan untuk dikembangkan dan digunakan kepada seluruh rakyatnya. Hal inipun dilakukan oleh Daud. Hasil-hasil penemuannya yang spektakuler juga diserahkan kepada pihak kerajaan. Perlu di ketahui pula, ada beberapa penemuan sebelumnya yang juga telah memberikan kontribusi yangbesar terhadap negeri itu, seperti Penerangan Malam Hari, yang merupakan penemuan yang sangat berharga dan raja sangat menyukainya. Penerangan atau energi cahaya yang kita kenal seperti sekarang,ternyata sudah ditemukan dan banyak dipakai pada masa itu. Dengan mencampurkan beberapa unsur-unsur tertentu dan larutan-larutan khusus, dapat menghasilkan cahaya yang terang, yang energinya diambil pada siang hari dan di fungsikan pada malam hari. Tentang bagaimana alat itu bekerja danbagaimana proses pembuatannya menjadi sebuah teka-teki bagi kita di jaman sekarang ini. Kita hanyadapat membandingkan alat yang serupa itu dengan tehnik-tehnik fluorecent yang kita kenal di jaman kita.Atau dengan metode baterei. Namun metode baterei pada jaman Daud sudah banyak digunakan setelahmetode fluorecent itu muncul dan digunakan pada saat itu. Rasanya dengan metode apa mereka menggunakan energi untuk penerangan mereka pada malam hari masih menjadi hal yang sulit untuk kitapahami. Bisa jadi tehnik-tehnik mereka kita anggap luar biasa, karena hasil-hasilnya yang mengagumkanpada masa itu. Apakah tehnik-tehnik kita di jaman ini bisa di bilang ketinggalan jaman atau kuno? Atauteknik yang digunakan oleh kita merupakan tehnik-tehnik ‘pengulangan’ masa lalu, yang mana haltersebut masih menjadi penemuan yang ‘masih merangkak’ pada masa itu? Sebuah fenomena yangmenghasilkan tanda tanya besar bagi kita saat ini.

KEMAJUAN PERADABAN DAUD.

Beberapa puluh tahun kemudian, perubahan besar telah terjadi di negeri itu. Hasil-hasil penemuan Daud berupa biji besi telah menghantarkan negeri itu menjadi negeri yang maju. Raja membiayai seluruh proyek-proyek penting dalam rangka pengembangan teknologi yang dihasilkan oleh Daud ini. Rupanya Daud dapat mencuri perhatian sang raja. Akhirnya raja menganugerahkan Daud sebuah penghargaan tertinggi atas penemuannya tersebut.

Bukan hanya itu saja, raja pun melihat hasil tulisan Daud yang isinya sangat membuatnya kagum terhadap pemikiran dan pengkajian Daud dalam berbagai lapangan keilmuan. Konsep-konsep keilmuannya banyak dipuji orang dan raja pun memberikan gelar kehormatan serta memberikan tempat bagi Daud untuk duduk dalam pemerintahannya. Hal ini disambut baik oleh Daud. Ia memenuhi titah sang raja untuk duduk dalam tampuk pemerintahan. Pengolahan biji besi menjadi berbagai peralatan yang membantu segenap pekerjaan manusia,telah menggantikan berbagai peralatan yang telah digunakan sebelumnya. Proyek-proyek raksasa  dan peleburan besi dibangun. Explorasi terhadap tambang biji besi ditingkatkan. Generator-generator pembangkit listrik dibangun diberbagai wilayah. Proyek pembangkit listrik ini dihasilkan darienergi air sungai yang kemudian dialirkan ke setiap kota yang memerlukannya.

Sebuah konsep pembangunan yang luar biasa. Penataan kota pun tak luput dari pemikiran Daud. Ia menata kotanyadengan rapih. Bisa di bilang negeri itu benar-benar negeri yang indah. Daud mengatur dan menatawilayah-wilayah yang diperuntukan untuk industri, perkantoran, pemukiman dan perhutanan. Konsep perhutanan yang satu ini adalah yang menjadi fokus perhatian Daud. Ia tahu persis bahwa hutan adalah paru-paru kota yang dapat mensirkulasi udara kotor menjadi bersih kembali. Sekaligus sebagai wadah pelestarian alam yang di dalamnya perlu dilestarikan satwa-satwa yang ada.

Keharmonisan alam lingkungan menjadi tumpuan harapannya. Ia juga mempelajari berbagai kehidupans atwa-satwa, termasuk mempelajari burung-burung. Ia mempelajari bagaimana satwa ini bisa mengetahuitempat-tempat yang jauh, bisa mengetahui berbagai musim yang akan datang di kemudian hari, dankembali ke tempatnya semula, serta bagaimana satwa ini dapat mengetahui jenis dan kelompoknyasendiri, padahal bentuk mereka sama semua. Sungguh, ia sangat tertarik mempelajari satwa-satwa ituterutama jenis unggas. Sektor pertanian juga ikut diperhatikan. Sistem drainase dan pengairan juga menjadipertimbangan penting, karena semua itu harus diselaraskan. Pemikiran Daud sangat tajam. Naluri danintuisinya berperan penting. Daya nalarnya pun luar biasa. Ilmu pengetahuannya diperolehnya dari sejaklama, hingga ia sendiri menjadi sumber ilmu itu sendiri. Zabur adalah sebuah kumpulan ilm pengetahuan yang telah dihasilkan oleh Daud. Sebuah hasil pemikiran otaknya yang cemerlang. RupanyaTuhan telah mengaruniakan kepada orang ini kepandaian yang luar biasa. Memberikannya ilham-ilhampenting berupa ilmu, kepahaman dan sebagainya kepada diri orang ini. Ya, Daud sosok hamba Allahyang telah dipilih sebagai orang yang istiimewa di antara mereka

DAUD MENGENAL TUHAN.
Daud memang belum kenal siapa itu Tuhan. Pengetahuannya tentang Tuhan belum ada dalam otaknya. Sedikit demi sedikit otaknya mulai merenungkan. Yang dipikirkan hanyalah siapa yang telah menciptakan ini itu sehingga ini itu ada disini. Itu saja yang selalu terlintas dalam benaknya. Tak pernah ada yang mengajarkannya soal Tuhan. Daud belum tahu apa makna Tuhan bagi semuanya itu. Tetapi setiap angan-angannya melambung jauh ke depan selalu saja tertuju kepada sesuatu yang mengatakan“kau harus begini…kau harus begitu”.
Berulang-ulang ia mengalami hal itu, tanpa tahu siapa yang berkata dalam angan-angannya itu. Akhirnya ia menyadari bahwa ada sesuatu yang luar biasa yang menyelingkupi dirinya. Suara-suara yang menggema dalam pikirannya itu selalu mengikutinya. Kadang pada saat merenung suara-suarai tu berbisik dan mengajaknya berdialog.
Pada awalnya ia tidak menggubrisnya. Ia menganggap itu semua hanyalah suara hatinya saja. Namun ia sedikit bingung saat suara hatinya disambut oleh suara-suara yang selalu ada dalam benaknya itu. Terjadi dialog antara suara hatinya dengan suara tersebut. Daud merasa ketakutan dan cemas. Ia menganggap setan telah bersemayam di otaknya. Ia harus menyingkirkan itusemua. Tapi ia tidak sanggup menepis suara-suara itu. Tetap saja suara-suara itu ada dalam kepalanya.Akhirnya Daud pasrah.
Banyak orang disekitarnya yang melihat tingkah Daud pada saat mengalami hal ini, dan tidak sedikit yang menganggap Daud itu seperti orang yang kesurupan. Tabib-tabib disana menganggap Daud mengalami halusinasi syndrom. Semua perkiraan dan persangkaan orang terhadap dirinya meleset. Sesungguhnya apa yang ia alami adalah fenomena luar biasa yang jarang dialami oleh setiap orang. Dan apa yang terjadi pada diri Daud sesungguhnya suara-suara malaikat yang menyeru dan menegur dirinya. Pada awalnya memang terasa aneh dan membuat seluruh kepala terasa pusing akibat dari yang ditimbulkan suara tersebut. Apabila Daud mempasrahkan diri atau membiarkan suara itu bercokol di kepalanya, rasa pusing itu hilang. Kini ia merileksasikan dirinya dan mulai menerima suara itu. Terjadi dialog yang intens antara suara hatinya dengan suara itu. Seolah-olah diri Daud hanya menjadi pendengar yang setia. Pengalaman aneh yang luar biasa itu bagi Daud kini dianggapnya sebagai hal yang menakjubkan.
Dirinya mulai menyadari dan membenarkan apa yang dikatakan suara itu terhadap dirinya. Ia menerima pula setiap kebenaran yang disampaikan suara tersebut. Seluruh amanat-amanat penting dari suara itu diperhatikan baik-baik. Dan tak jarang pula dijadikan sebagai sandaran keluh kesah dirinya. Satu hal yang berharga bagi dirinya adalah kini ia mulai tahu dan memahami apa yang dimaksud dengan penguasa segalanya. Suara-suara itu rupanya telah memasukkan suatu ajaran penting ke dalam pikirannya, bahwa segala sesuatu itu ada yang memberikan sebelumnya. Kecerdasan otaknya, ilmu yang telah dihasilkan dari kecerdasannya, dan juga segala sesuatu yang diperbuat dari ilmunya merupakan hal-hal yang telah digariskan sebelumnya dan telah ditentukan kadarnya.
Semua itu terjadi pada diri Daud,dan ia menerima kebenaran itu. Nah, dari sinilah Daud mulai mengenal siapa itu ‘sang penguasa’ atas semua itu. Jibril sang malaikat agung telah memberikan pengertian-pengertian awal tentang makna ketuhanan, dan belum sampai pada penjelasan siapa itu Tuhan. Tetapi ini adalah pengertian yang sangat berharga bagi seseorang yang kala itu masih dalam kondisi tidak mengenal arti ketuhanan bagi dirinya.Atau dengan kata lain kita menilai orang yang dalam kondisi itu disebut sebagai ‘kafir’, yakni tidak kenal apa itu Tuhan, tidak kenal siapa itu Tuhan, dan sebagainya. Daud, sosok yang memang telah dipilih Tuhan untuk mengemban amanat-amanat penting di kemudian hari. Dan Jibril memperhatikan sosok in dan memberikan naungan berupa perlindungan, dan pengajaran-pengajaran berbagai macam keilmuan kepada Daud.
Jibril adalah malaikat yang sangat cerdas pengetahuannya tentang sesuatu. Dan Jibril pula sebagai makhluk kepercayaan Tuhan yang dipilih untuk menjalankan amanat-amanat Nya.KEKACAUAN DUNIA DAN PROBLEMATIKANYA.

Beberapa puluh tahun kemudian, negeri dimana Daud itu kini memerintah menjadi sebuah neger iyang sangat maju. Pemerintahan kerajaan Thalut telah memberi mandat khusus kepada Daud untuk memegang penuh tampuk pimpinan. Daud kini menjadi wakil raja, namun dengan kewenangan penuh yang diberikan Thalut. Ini merupakan sebuah sistem birokrasi yang unik. Semua rakyatnya kini tundu kdan patuh dengan kepemimpinan Daud. Karena mereka sudah mengetahui sebelumnya bahwa sosok ini memang telah memperhatikan rakyatnya dan telah mensejahterakannya pula. Maka tak heran kalau Daud lebih dieluk-elukan rakyatnya daripada rajanya sendiri, Thalut. Hal ini membuat Daud semakin bangga terhadap dirinya. Kemajuan dan kemahsyuran negerinya terdengar sampai ke negeri-negeri lain. Banyak orang-orang dari negeri tetangga yang belajar ke negerinya itu. Pertukaran kebudayaan dan pertukaran pelajarantar negeri tetangga adalah salah satu kontribusi dari negerinya untuk dunia pada saat itu. Niat baik tidak selamanya disambut dengan kebaikan. Ada saja halangan dan hambatan yang melintang.

Peta politik dunia pada waktu itu agak sedik it kurang menguntungkan bagi negerinya. Negeri-negeri yang merasa‘kurang beruntung’ menjadi semakin ‘minder’ dalam kancah internasional. Banyak negeri tetangga yang mencoba mengobok-obok pemerintahan Daud. Namun Daud sudah mengetahui hal tersebut. Negeri tetangga yang merasa iri dengan Daud, berusaha mencari cara untuk menguasainya.

Tak jarang batas-batas wilayahnya dipersempit dengan cara-cara curang. Sebagian wilayahnya ada yang dianeksasi secara langsung oleh negeri lain. Daud tidak tinggal diam. Ia mengirim pasukan-pasukannya ke daerah-daerah perbatasan. Menghadapi tentara asing yang telah memasuki wilayahnya adalah bukan perkara mudah.Keterbatasan jumlah tentara Daud serta kemampuan perangnya sangat minim di banding dengan tentara musuh yang jumlahnya banyak dan kuat dari segi fisiknya.

Daud berusaha berpikir untuk mencari cara menghadapi musuh-musuhnya itu. Kemudian ia membuat program khusus dalam rangka menghadapi perang yang akan ia mulai nanti. Program itu adalah bagaimana caranya mempercepat industrialisasi di bidang pertahanan dan keamanan negerinya.

Seluruh ilmuwan-ilmuwan dikumpulkan dan dipekerjakan dalam bidang militer, penemuan-penemuan persenjataan baru dibuat dan dikembangkan. Pabrik-pabrik industri berat lebih di arahkan kepada pembuatan mesin-mesin perang yang semuanya diciptakan dari pengolahan logam yang memang sumbernya lebih banyak di negeri itu. Persenjataan dan mesin-mesin perang merupakan teknologi baru yang belum dikenal oleh negeri lain. Bagi Daud hal itu sangat menguntungkan, karena teknologi baru bisa terealisasi dan terwujud langsung pada saat ia membutuhkan sekali guna menghadapi perang nanti.Persengketaan wilayah sangat membuat geram Daud dan pemerintahannya.
Raja Thalut memberi maklumat perang terhadap pasukan asing yang tidak segera angkat kaki dari negerinya itu. Demikian pula dengan Daud. Seluruh pikiran dan tenaganya dicurahkan untuk mengantisipasi dan menyelesaikan persengketaan wilayah di negerinya itu. Dalam tempo beberapa tahun, program itu selesai sesuai perencanaan yang telah dibuat Daud sebelumnya. Mesin-mesin perang semacam Tank/Panser yang kita kenal sekarang rupanya telah ada sejak masa Daud dahulu. Ya, sangatlah mencengangkan, bahwa Daud mampu membuat mesin-mesin perang yang canggih yang belum bisa diduga oleh musuh-musuhnya itu. Persenjataan pun merupakan hal yang baru dan yang lebih menakjubkan lagi, bahwa Daud mampu menciptakan senjata-senjata dengan hulu ledak yang hebat. Kita tidak bisa memperkirakan apakah Daud lebih banyak menggunakan bubuk mesiu atau tidak. Yang pasti ledakan-ledakan yang keluar dari senjata-senjata buatannya itu bisa dibilang hampir mirip dengan teknologi persenjataan yang kita kenal sekarang.
Raja Thalut dibuat kagum dengan hasil kerja pemerintahannya dibawah kepemimpinan Daud. Genderang perang telah ditabuh. Segala persiapan sudah lengkap. Komando perang dipegang langsung oleh Daud. Seluruh tentaranya diberi motivasi agar tetap tegar dalam menghadapi musuh.Kemudian dikirim beberapa pasukan pengintai ke daerah perbatasan yang dikuasai musuh. Memasuk medan pertempuran tentara musuh merasa aneh dengan pasukan tentara Daud. Mereka melihat para tentara Daud tidak membawa persenjataan perangnya, seperti panah atau tombak yang biasa di pakai untuk berperang. Mereka heran melihat tentara Daud hanya membawa sebatang atau sepucuk benda hitam mengkilap yang berbentuk panjang. Pasukan tentara musuh mengira bahwa pasukan Daud sudah dalam kondisi menyerah. Tiba-tiba terdengar suara ledakan serentak. Tidak lama kemudian beberapa tentara musuh jatuh terkapar dan tergeletak di tanah. Hal ini membuat tentara yang lainnya menjadi kebingungan dengan keadaan tersebut. Melihat kawan-kawannya tergeletak bersimbah darah dan tak bernyawa lagi, maka seluruh pasukan yang melihatnya lari tunggang langgang ketakutan. Sungguh fenomena yang menakjubkan dari perang ini. Tentara musuh kini semakin menyadari bahwa benda hitam mengkilap itu adalah senjata aneh yang baru pertama kali dilihat oleh mereka. Senjata ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi tentara yang lainnya. Ya, itulah kehebatan Daud dalam menciptakan senjata. Ia mampu mengolah besi menjadi berbagai persenjataan tempur. Termasuk mesin-mesin semacam tank/panser atau apapun namanya. Dengan mengandalkan sumber energi listrik yang tersimpan dalam baterei khusus yang diciptakan dari bahan-bahan yang mengandung zat-zat tertentu yang dapat menyimpan dan menghasilkan energi listrik yang besar guna menggerakkan mesin-mesin perangnya tersebut. Pengetahuan akan unsur-unsur penting yang mempunyai karakteristik tertentu dari sebuah bendaatau sejenis zat khusus, merupakan pengetahuan yang sudah lama dikuasai oleh Daud sejak berpuluh-puluh tahun yang silam, yang sebagiannya adalah hasil penemuan para ilmuwan di negeri tersebut. Luar biasa, itulah hasil yang dicapai oleh negerinya pada waktu itu. Kemenangan telak yang diraih Daud bersama pasukan tentaranya telah membuat Raja Thalut ikut bangga. Rakyat pun ikut bergembira atas kemenangan ini. Tidaklah demikian dengan Daud. Daud masih menyisakan sedikit pekerjaan rumahnya, yaitu mengusir mundur seluruh pasukan asing dari negerinya, mengembalikan patok batas wilayah negerinya kepada kondisi batas semula, dan yang terakhir adalah berusaha memperluas wilayah negerinya hingga seluas-luasnya di kemudian hari. Yang terakhir inibisa dibilang suatu ambisi besar dari diri Daud terhadap kekuasaan yang ia miliki. Ia memang mempunyaiambisi besar untuk dapat menguasai negeri-negeri lain, agar seluruh negeri tunduk kepadanya. Tersiarnya kabar atas kemenangan telak Daud dalam pertempuran sampailah ke negeri Jalut. Jalut adalah penguasa suatu negeri dimana jumlah rakyatnya sangat banyak dan wilayah negerinya yang luas, dan rakyatnya yang berperawakan besar-besar dan tinggi-tinggi. Berita itu telah membuat Jalut penasaran dengan Daud. Jalut telah lama mengetahui bahwa negeri dimana Daud memerintah saat itu,adalah negeri kecil dengan penduduk yang sedikit. Ia merenungkan dan bertanya dalam dirinya, mengapanegeri itu menang melawan negeri-negeri penjajah yang tergolong kuat-kuat bala tentaranya. Apa yangmenyebabkan negeri kecil itu mampu mengalahkannya. Pikiran dan rasa penasaran Jalut tak dapatdibendung lagi. Kemudian ia mempersiapkan sebuah rencana besar untuk menginvasi negerinya Daudsecara frontal dan tiba-tiba, agar ia dapat melihat apakah Daud mampu menghadapi negerinya yang besardan kuat itu. Ia ingin menguasai sepenuhnya negeri Daud dan meruntuhkan kerajaan Thalut hingga keakar-akarnya dan memusnahkan seluruh peradaban yang ada di negeri itu. Demikianlah apa yang adadalam rencana Jalut tersebut. Beberapa tahun kemudian benarlah apa yang direncanakan pemerintahan Jalut itu, bahwa ia akan segera menguasai negeri Thalut agar semuanya berada dalam kekuasaannya. Invasi besar-besaran dilakukan. Beberapa penduduk negeri Thalut yang berada di perbatasan banyak yang tewas dibantai oleh bala tentara Jalut dengan kejamnya. Benar-benar sebuah genosida yang tak tanggung-tanggung dilakukan oleh pasukan Jalut. Berita ini sampai ke pusat kota, pemerintahan kerajaan Thalut. Kondisi negeri itu dalam keadaan siaga penuh. Raja memberlakukan darurat penuh dan seluruh aktifitas ekonomi dihentikan sementara. Daud sang panglima tertinggi kerajaan menyiagakan seluruh bala tentaranya agar bersiap-siapmenghadapi perang terbuka guna mengusir pasukan Thalut dari tindakan invasinya yang semena-menaitu. Mesin-mesin perang dikerahkan menuju ke perbatasan yang dikuasai Jalut.

Perang Frontal berlangsung hanya beberapa jam saja. Hasilnya sungguh diluar perkiraan Jalut, bahwa bala tentaranya banyak yang tewas. Prajuritnya yang tergolong perkasa dan tegap-tegap itu tak berarti sama sekali menandingi para prajurit Daud dalam perang tersebut. Mendengar banyak prajuritnya yang tewas dimedan pertempuran itu, Jalut menjadi berang mendengar hal itu. Ia menambah lagi pasukannya ke wilayah negeri itu. Tak tanggung-tanggung yang dikirim kesana, puluhan ribu tentaranya dikerahkan untuk menginvasi kerajaan Thalut. Hal ini tidak membuat gentar Daud yang mendengar kabar itu, bahwa Jalut mengirimkan puluhan ribu tentaranya ke wilayah Daud dengan prajurit yang tergolong tangguh-tangguh. Daud berpikir bahwa jumlah tentaranya tidak sebanding dengan jumlah tentara Jalut yang banyaknya empat kali lipat itu. Daud memanggil seluruh staf-stafnya untuk mendiskusikan perang tersebut. Kesepakatan dengan para staf kerajaan adalah keputusan untuk menggunakan senjata pemusnah masal yang baru-baru itu diuji cobakan oleh pihak militer kerajaan Thalut. Hasilnya adalah benar-benar Daud menggunakan senjata itu untuk tujuan mempersingkat peperangan yang terjadi, dan menyudahi konflik itu agar tidak berkepanjangan. Raja Thalut merestui penggunaan senjata tersebut. Senjata baru yang digunakan Daud dalam menghadapi perang dengan pasukan Jalut adalah senjata pemusnah massal yang memiliki daya ledak sedang. Senjata jenis ini dikenal di jaman kita dengan nama Rudal (Peluru Kendali). Ya, teknologi rudal pada saat itu merupakan teknologi yang sedang dikembangkan oleh kerajaan Thalut, dan masih dalam tahap uji coba. Jadi jelas ini merupakan kesempatan kedua Daud dalam menggunakan senjata-senjata baru pada saat keadaan negerinya sedang genting. Rudal-rudal disiapkan di setiap markas militer yang dekat dengan wilayah perbatasan yang dikuasai Jalut. Daud memerintahkan tentaranya untuk mundur dari wilayah-wilayah tempur. Hal in imerupakan inisiatif Daud agar para tentaranya tidak menjadi sasaran dari rudal-rudalnya sendiri. Para komandan-komandan tempurnya mengkondisikan pasukannya agar memancing pasukan Jalut memasuki wilayahnya lebih dalam lagi, tepatnya memancing mereka masuk dalam jarak tembak rudalnya yang sudah disiapkan itu. Pasukan Jalut tidak menyadari strategi yang diterapkan pasukan Daud. Akhirnya pasukan tentara Jalut benar-benar menjadi sasaran empuk bagi rudal-rudal Daud. Peluru Kendali yang menghantam wilayah tersebut sungguh dahsyat. Terbukti dengan sekali ditembakkan beberapa prajurit Jalut tewas terkena ledakan rudal tersebut. Bala tentara Jalut tidak menyadari hal tersebut. Mereka sungguh dibuat terkejut dengan ledakan besar yang memekakkan telinga tersebut. Mereka, para prajurit Jalut dibuat bingung dengan kondisi di medan pertempuran itu. Mereka bingung karena tidak ada satu pun prajurit Daud yang mereka hadapi, namun mereka hanya menghadapi serangan-serangan rudal yang entah darimana mereka tidak bisa menduganya. Tentara Jalut yang perkasa itu dibuat kocar-kacir olehpasukan Daud. Mereka ditumpas habis oleh pasukan Daud. Luar biasa, kemenangan telak bagi pasukan Daud dalam menghadapi pasukan Jalut.

Di dalam negerinya Jalut merasakan pukulan berat atas kekalahan tentaranya dalam menginvasi kerajaan Thalut. Ia tidak habis pikir, mengapa hal itu dapat terjadi. Padahal ia telah sering menganeksasi suatu negeri dan memusnahkan suatu bangsa hanya dalam tempo singkat. Namun tidak demikian dengan kerajaan Thalut ini. Kegundahan melanda raut wajahnya, serta kecemasan akan teknologi perang yang dimiliki oleh kerajaan Thalut itu. Pemerintahan Jalut memutuskan suatu langkah besar ke depan yakni menghadapi peperangan selanjutnya dengan rencana besar-besaran untuk menyerbu negeri Thalut itu.

Jumlah pasukan yang akan dikerahkan tidak tanggung-tanggung, sangat banyak jumlahnya hingga puluhan ribu prajurit setianya yang akan kembali merebut kerajaan Thalut nanti. Setelah persiapan diadakan, dan perbekalan penuh pada setiap pasukannya, Jalut mengambil strategi lain, yakni mengepung kerajaan Thalut dari berbagai penjuru arah. Dari arah selatan dan utara menembus barikade pasukan Daud, dan dari arah timur dan barat Jalut memerintahkan para prajuritnya untuk membantai setiap orang yang setia kepada kerajaan Thalut, tidak peduli wanita maupun anak-anak. Alhasil, sungguh tragis dan benar-benar Jalut membantai banyak orang di negeri Thalut itu. Bagaikan genosida yang pernah dilakukan Adolf Hitler pada zaman Nazi di Jerman dulu. Raja Thalut yang mendengar kabar bahwa banyak rakyatnya di wilayah timur dan wilayah barat mengalami nasib tragis dibantai oleh bala tentara Jalut, telah membuatnya pilu dan geram atas perilaku Jalut ini.

Thalut memerintahkan Daud agar mengirimkan pasukannya ke wilayah timur dan wilayah barat. Namun Daud menolak perintah Thalut. Daud memberikan alasan matang atas apa yang menjadi sikapnya tersebut. Ia menjelaskan kepada rajanya bahwa seandainya ia mengirimkan pasukan ke wilayah barat atau timur,maka wilayah kota akan mengalami kekosongan tentara yang menjaga kerajaan. Ia khawatir dengan serangan yang berasal dari utara dan selatan. Daud tahu persis strategi yang digunakan Jalut dalam perang ini. Kekosongan tentara Daud di tengah-tengah kota akan dimanfaatkan Jalut untuk melakukan penyerbuan langsung ke jantung pusat kerajaan. Jumlah pasukan Daud yang sedikit menjadi pertimbangannya dalam membantah perintah sang raja. Akhirnya Thalut pun mengerti apa yang menjadi pertimbangan Daud itu. Kali ini strategi Daud sangat jitu. Ia mengirimkan pasukan tank dan pansernya ke wilayah utara dan selatan guna menghadapi konfrontasi langsung dengan prajurit Jalut yang lebih besar jumlahnya ditempatkan di kedua wilayah ini. Sementara itu ia hanya mengirimkan sebagian pasukan infantrinya yang dibekali dengan senjata-senjata api yang mematikan guna menghadapi prajurit Jalut di wilayah barat dantimur, sekaligus mencoba untuk mengevakuasi rakyatnya dari kekejaman tentara Jalut. Rudal-rudaldipersiapkan di pusat kota untuk mengantisipasi kondisi perang di wilayah utara dan selatan. Bala tentara Jalut yang berada di wilayah barat dan timur berhasil dipukul mundur, namunkorban banyak yang berjatuhan lebih banyak dari pihak rakyat yang tidak berdosa. Ya, banyak anak-anak dan wanita yang menjadi korban keberingasan tentara Jalut. Walaupun tentara Daud terlambat mengantisipasi serangan tentara Jalut, namun mereka setidaknya telah berhasil memperkecil jumlah korban lebih banyak lagi. Dan tidak sedikit pula bala tentara Jalut yang tewas di tangan pasukanbersenjata kerajaan Thalut. Peperangan yang terjadi di wilayah utara dan selatan juga semakin seru dan menegangkan.Banyak pasukan Jalut yang semakin beringas tanpa peduli lagi dengan apa yang mereka hadapi saat itu.Mereka seakan-akan tidak takut lagi berhadapan dengan alat-alat berat dari pasukan Daud yang diarahkan kepada mereka. Apa mau dikata, peralatan perang yang bukan tandingan mereka itu bukanlah hal kecilyang harus dilawan begitu saja. Namun tekad dan keberingasan bukan pula tandingan akan sebuah teknologi perang yang dimiliki kerajaan Thalut. Hasilnya adalah korban-korban yang tewas mengenaskandi ujung senjata-senjata canggih yang dimiliki pasukan Daud itu. Medan pertempuran tersebut bagaikanajang pembantaian. Puluhan ribu pasukan Jalut tewas berguguran tak kuasa menghadapi tank-tank danpanser-panser Daud. Pasukan Daud berhasil memukul mundur pasukan Jalut. Bahkan dalam pelariannya tersebut, Jalut yang berada di tengah-tengah pasukannya yang melarikan diri tersebut berhasil digempur habis dan Jalut sendiri tewas beserta bala tentaranya itu. Tamatlah sudah Jalut sang diktator yang haus darah dan gila perang itu di tangan Daud. Kondisi negeri itu kini pulih kembali. Keamanan dan ketentraman terjamin hingga beberapa tahun kemudian. Tidak demikian halnya dengan kondisi kesehatan raja Thalut. Sepeninggalnya Thalut, Daud menaiki tahta kerajaan dengan aklamasi dari seluruh rakyatnya yang memilih dirinya meneruskannya sebagai raja pemimpin di negeri tersebut.

Ya, Daud telah menjadi raja dan memerintah rakyatnya dengan kebijakan-kebijakan politiknya yang membawa kemajuan dan pembaharuan di dalam negeri yang dipimpinnya itu. Banyak bangsa-bangsa lain yang meminta suaka politik ke negeri Daud dan tidak sedikit pula negeri-negeri lain yang meminta kepedulian negeri Daud untuk menyelesaikan problema-problema yang di hadapi oleh masing-masing negeri. Konsep-konsep hukum dan kebijaksanaan banyak ditiru oleh negeri lain, dan banyak pula konsep-konsep bernegara dipakai oleh setiap negeri yang ada pada masa itu. Konsep-konsep pembangunan dan peri kehidupan banyak membawa keberhasilan yan ggemilang di setiap negeri yang mencontoh negeri Daud ini. Benar-benar suatu kejayaan yang pernah diukir oleh seorang manusia seperti Daud ini. Seorang hamba pilihan Tuhan yang diangkatNya sebagai nabi pilihan, orang terkuat pada masanya, yang telah diberinya ilmu dan kebijaksanaan dalam dirinya da i Tuhan yang Maha Pengasih.

Daud pula sosok yang memegang teguh prinsip-prinsip ketegasan dan keuletan dalam berbuat dan bekerja demi masa depannya itu. Allah telah membimbingnya dan mengajarinya berbagai ilmu pengetahuan hingga Daud mampu melahirkan teknologi yang bagi kita itu mustahil ada pada masa itu. Ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi pada masa Daud bukanlah hal yang mustahil pernah ada. Seandainya kita merujuk pada kisah-kisah yang tersebut dalam Qur’an dan berbagai penemuan-penemuan arkeolog dan antropolog yang mengungkapkan semua kisah dan peradaban manusia pada masa lalu, kita akan semakin percaya walaupun pikiran kita masih diselimuti keraguan akan sebuah kebenaran, bahwa pada masa lalu manusia memang benar-benar telah mengalami kemajuan yang monumental dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sekalipun kita menolak bahwasannya peradaban yang dialami manusia pada abad sekarang ini adalah sebuah peradaban yang masih kalah jauhdibandingkan dengan peradaban yang pernah dicapai pada abad-abad yang lalu. Sebuah peradaban dan kemajuan ilmu yang sungguh luar biasa dan sulit diterima akal kita saat ini. Karena memang apa yang telah dicapai oleh manusia pada masa lalu belum dapat kita sejajarkan dengan kondisi kita pada masakini. Namun patutkah kita menepis dari apa yang telah diselidiki para ilmuan yang telah membawa kita keabad-abad yang silam dari berbagai hasil penemuan dan penelitiannya itu, untuk dapat kita renungkan dankita pikirkan kembali, hingga kita percaya bahwa keadaannya memang seperti itu.

(dikutip Dari H. Coco Al Mahdi, hasil Analisa Surat Alqur’an, temuan arkeologi  dan riset2  kontemporer)

 H. Coco Al Mahdi,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar