Rabu, 03 Desember 2014

Bujangga Manik?

Sampurasun, Kumaha Daramang para sahaba semua? mudah2an sehat selalu… Lama tak menyapa karena banyak keluar kota.. kali ini saya akan bercerita ttg Napak Tilas Perjalanan Bujangga Manik. … Siapa sih Bujangga Manik?
Beliau adalah seorang Bangsawan Kerajaan Pajajaran yang memilih menjadi Bramesta Agama Sunda daripada menjadi Pangeran. Disebut Bramesta karena dalam agama Sunda, seseorang yang menjadi ahli agama disebutnya Bramesta. Bujangga Manik melakukan perjalanan dari Kota Pakwan ke Nusa Bali. Dalam perjalanannya Beliau singgah di suatu tempat di daerah Brebes, tempat itu bernama Jalatunda dan Agrajati. Beliau berkata bahwa “Jalatunda , Sakakala Silihwangi”.
Jadi dapat dipastikan pada saat itu Silihwangi sudah tiada karena beliau menyebutnya Sakakala…. Kami dari Kampung Budaya Sindangbarang 3x mengadakakan perjalanan kesana untuk mencara Jalatunda yang disebutkan oleh Bujangga Manik.
Tahun 2008 tidak berhasil menemukan tempat tersebut. Baru pada tahun 2012 bulan September kami berhasil menemukan Jalatunda yang dimaksud. Ternyata Jalatunda yang di Brebes sumber airnya merupakan air panas terletak di pinggir sungai.
D iatas Jalatunda terdapat sebuah Punden Berundak (Bukit berundak) yang merupakan bukit pemujaan kepada Sang Hyang Tunggal dalam Agama Sunda. Terdiri dari 9 teras, dan di Kaki Punden ada kuburan kuno yang memanjang ke arah Timur dan Barat dengan ukuran 4,5 m x 5,5 m dengan batu berbentuk segitiga sebagai nisannya, Hanya saja tidak ada keterangan kuburan siapa ini. Mungkinkah kuburan Kuno ini adalah Kuburannya Siliwangi?
Karena sebegitu pentingnya tempat ini sehingga Bujangga Manik menyempatkan diri mampir dalam perjalanannya menuju tanah Bali. Kalau hanya merupakan sumber air saja nampaknya tidak begitu penting. Apakah Sakakala yang dimaksud adalah Jalatunda dan kuburan berikut pundennya?
Tradisi yang berkembang pada saat itu adalah bilamana seseorang Raja atau keluarga Raja meningggal makan akan dibuatkan sebuah Punden di atas kuburannya. Saya amati sudah 3 punden yang di bawahnya ada kuburan yaitu punden pasir Keramat dibawahnya terdapat kuburan Prabu Langlangbuana,
Punden di gunung salak dibawahnya terdapat 3 buah kuburan dan sekarang punden di Jalatunda. memang semua ini baru dugaan saja harus ada penelitian yang lebih lanjut dari para ahli di bidangnya. Mudah2an sejarah Sunda yang masih gelap ke depannya bisa makin terungkap bersumber dari Gunung Kumbang. karena di kuncen Gn Kumbang yang asli masih menyimpang folklore ttg Prabu Siliwangi dengan Kuta Wajanya…

1 komentar: