Orang Yahudi meyakini bahwa Yahweh telah menurunkan kepada Musa:
1) Taurat Tertulis, yang kemudian biasa disebut Taurat saja, Torah, atau Tanakh, yang berisi Lima Kitab Nabi Musa : Genesis (Kejadian), Eksodus (Keluaran), Leviticus (Imamat), Numbers (Bilangan), dan Deuteronomy (Ulangan). Namun terkadang istilah Tanakh atau Taurat Tertulis juga dipakai untuk menyebut keseluruhan bagian yang biasa disebut oleh orang Kristen sebagai Perjanjian Lama (The Old Testament) dan merupakan Bible bagi orang Yahudi (Jewish Bible). Mereka meyakini bahwa Tanakh merupakan firman Allah yang didiktekan kepada Nabi Musa lalu Musa menuliskannya dalam dua buah lempeng batu, dan hal itu terjadi saat Nabi Musa menemui Allah di Bukit Sinai selama empat puluh hari empat puluh malam. Dan, Nabi Musa menerima pendiktean wahyu itu dua kali, karena – menurut mereka – Nabi Musa telah memecahkan kedua lempeng batu yang diterima kali pertama saat marah melihat umatnya ternyata menyembah patung lembu dari emas. Sehingga, ia terpaksa mengambil lempengan batu dan menuliskan wahyu lagi untuk kedua kalinya.
Adapun, isi Tanakh (Jewish Bible) secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
TORAH (The Law) :- Bereishith (In the beginning…) (Genesis)
- Shemoth (The names…) (Exodus)
- Vayiqra (And He called…) (Leviticus)
- Bamidbar (In the wilderness…) (Numbers)
- Devarim (The words…) (Deuteronomy)
- Yehoshua (Joshua)
- Shoftim (Judges)
- Shmuel (I &II Samuel)
- Melakhim (I & II Kings)
- Yeshayah (Isaiah)
- Yirmyah (Jeremiah)
- Yechezqel (Ezekiel)
- The Twelve (treated as one book)
- Hoshea (Hosea)
- Yoel (Joel)
- Amos
- Ovadyah (Obadiah)
- Yonah (Jonah)
- Mikhah (Micah)
- Nachum
- Chavaqquq (Habbakkuk)
- Tzefanyah (Zephaniah)
- Chaggai
- Zekharyah (Zechariah)
- Malakhi
- Tehillim (Psalms)
- Mishlei (Proverbs)
- Iyov (Job)
- Shir Ha-Shirim (Song of Songs)
- Ruth
- Eikhah (Lamentations)
- Qoheleth (the author’s name) (Ecclesiastes)
- Esther
- Daniel
- Ezra & Nechemyah (Nehemiah) (treated as one book)
- Divrei Ha-Yamim (The words of the days) (Chronicles)
2) Taurat Lisan – yang biasa disebut sebagai Talmud. Secara singkat dapat dikatakan, orang Yahudi meyakini bahwa Talmud merupakan penjelasan atau perincian atas Taurat (Tanakh). Adapun Talmud sendiri terdiri atas dua komponen : 1) Mishnah, yang merupakan versi utama karena ditransmisikan turun temurun secara lisan dari Nabi Musa ke Nabi Joshua, lalu ke Para Tua-tua, lalu ke Para Nabi-nabi, sampai pada Generasi Great Assembly yang dipimpin oleh Ezra, yakni sampai abad kedua Masehi. 2) Gemara, yang merupakan versi analisis atau pelengkap atau komplemen atau komentar atas Mishnah, karena baru muncul dengan versi yang berbeda-beda pasca generasi Great Assembly (abad kedua Masehi). Kumpulan Mishnah dan Gemara itulah yang kemudian disebut sebagai Talmud. Ada dua versi Talmud akibat perbedaan isi Gemara yang ada pada masing-masing dari keduanya. Pertama, Talmud Jerussalem yang dikodifikasikan pada abad ketiga Masehi. Kedua, Talmud Babilonia yang dikodifikasikan pada abad kelima Masehi.
Adapun Mishnah terdiri atas enam bagian yang disebut sebagai sedarim (Ing : orders), dimana masing-masing seder terdiri atas beberapa masekhtot (Ing : tractates). Jumlah keseluruhan terdapat 63 masekhtot. Berikut ini daftar sedarim dan masekhtot tersebut :
Seder Zera’im (Seeds), dealing with agricultural laws
Berakhoth:
blessings & prayers
Pe’a:
corners of field
Demai:
tithing produce purchased from a person suspected of not having tithed properly
Kilayim:
prohibitions of crossbreeding and mingling varied species of plants, animals, and clothing
Shevi’ith:
Sabbatical year
Terumoth:
gifts due to Cohanim
Ma’aseroth:
tithes given to the Levites
Ma’aser Sheni:
tithes eaten in Jerusalem
Hallah:
the portion of dough given to the Cohanim
Orlah:
forbidden fruits
Bikkurim:
first fruits brought to the Temple
Seder Mo’ed (Festival), dealing with shabbat and festivals
Shabbath:
Sabbath observance
Eruvim:
the amalgamation of Sabbath bounds
Pesahim:
observance of the Passover festival
Shekalim:
the annual tax paid to the Temple
Yoma:
observance of Yom Kippur
Sukkah:
observance of Sukkoth
Betzah:
festival laws
Rosh Hashana:
observance of Rosh Hashana
Ta’anith:
communal fasts
Megillah:
reading of the book of Esther on Purim
Mo’ed Katan:
observance of the intermediate days of Passover and Sukkoth
Hagigah:
sacrifices offered during the three pilgrimage festivals
Seder Nashim (Women), dealing with marriage, divorce and contracts
Yevamoth:
laws of levirate marriage and halizah
Kethobboth:
the mutual rights and duties of husband and wife
Nedarim:
the making and annulment of vows
Nazir:
concerning Nazirite vows
Sotah:
biblical laws relating to one’s wife
Gittin:
laws of divorce and the annulment of marriage
Kiddushin:
laws of marital status
Seder Nezikin (Damages), dealing with tort laws and other financial laws
Bava Kamma:
on damages to property and person
Bava Metzia:
on lost and found property, embezzlement, fraud, usury, rights of hired laborers, partnership
Bava Bathra:
on real estate, inheritance, partnership, legal documentation
Sanhedrin:
on courts of justice and judicial procedure
Makkoth
on criminal punishment and cities of refuge
Shevuoth
on private oaths or those administered by the court
Eduyyoth:
one hundred laws transmitted them in the form of testimonies
Avodah Zarah:
on prohibitions of idolatry and superstitions
Avoth:
ethical teachings
Horayoth:
on misdirection in matters of religious law, origination from religious authorities
Seder Kodashim (Holy Things), dealing with sacrifices and the Temple
Zevahim:
the Temple sacrificial system
Menahoth:
the cereal and drink offerings
Hullin:
on the slaughter of animals and the dietary laws
Bekhoroth:
concerning the human firstborn and the animal firstlings
Arakhin:
on vows of valuation or contributions to the Temple
Temurah:
the substitution of one species for another
Kerithoth:
on the sins punishable by death or being cut off from community of Israel
Me’ila:
on sacrilegious treatment of temple property
Tamid:
on the morning and evening offerings
Middoth:
Temple architecture
Kinnim:
bird offerings
Seder Tohoroth (Purities), dealing with laws of ritual purity and impurity
Kelim:
on the ritual uncleanness of utensils
Oholoth:
on the defilement caused by a corpse
Nega’im:
concerning leprosy
Parah:
regulations concerning the red cow
Tohoroth:
on the defilements which continue until sunset
Mikvoath:
on the requirements of baths for ritual purification
Niddah:
the laws of family purity
Makhshirin:
on liquids and foods that are susceptible to ritual uncleanness
Zavim:
concerning secretions which render a person unclean
Tevul Yom:
on the ritual status of a person who, having incurred and uncleanness that lasts until evening, has taken the required bath known as tevilah and must now await sunset before he is fully clean
Yadayim:
concerning the defilement of the hands
Okatzin:
on fruits and plants susceptible to uncleanness
Disamping Tanakh dan Talmud, terdapat pula Midrashim yang berisi kisah-kisah yang lebih jauh dari yang ada dalam Tanakh. Misalnya, kisah tidak mampunya Musa berbicara dengan baik adalah karena sewaktu bayi pernah memakan batubara yang membara. Juga kisah tentang Ibrahim yang menentang berhala-berhala buatan ayahnya sehingga ia menghancurkan semua berhala tersebut kecuali yang paling besar.
[Pz/Islampos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar