SNOUCK Hougronge yang dikenal sebagai Habib Putih berhasil memperdaya muslim Aceh. Sebagai utusan khusus dari Kerajaan Belanda, Snouck ditugaskan untuk memata-matai Aceh melalui pendekatan agama.
Diketahui, Snouck telah belajar hingga ke Mekkah untuk mendalami pengetahuannya tentang Islam. Dia bahkan bisa membaca Alquran dan kitab-kitab berbahasa Arab dengan baik. Kepiawaiannya dalam menguasai paham Islam ini lah yang membuat Snouck dikenal sebagai mualaf dan ulama besar.
Budaya masyarakat Gayo dan Aceh yang sangat patuh kepada perintah dan nasehat orang saleh dianggap sebagai ulama besar, menjadikan Snouck dengan leluasa masuk ke wilayah Aceh tak terkecuali Gayo. Snouck telah mendengar dan mempunyai rasa penasaran tentang kemegahan dan keagungan Masjid Asal di Desa Penampaan Gayo Lues. Dia juga mendengar masjid tersebut merupakan masjid tertua dan telah berusia ratusan tahun yang dibangun dengan material kayu.
"Membuatnya lantas sangat ingin untuk berkunjung dan masuk ke dalam masjid tersebut," ujar Rajmi warga Gampong Penampaan Gayo Lues kepada ATJEHPOSTcom, Selasa 30 Juli 2013.
Masyarakat Gayo Lues tak keberatan saat Snouck berkunjung ke masjid tersebut. Pasalnya mereka menganggap Snouck merupakan ulama besar yang ada di Aceh pada saat itu.
Snouck yang datang ke Gayo Lues untuk melihat secara langsung kondisi serta struktur bangunan masjid telah mempersiapkan matang-matang mengenai apa yang akan ia lakukan di dalam masjid tersebut.
Setelah masuk ke dalam masjid, Snouck menghunus pedang yang disimpan di balik surban dan kemudian menebas salah satu tiang penyangga di dalam masjid. Ia merasa penasaran tiang penyangga tersebut bermaterialkan kayu karena usianya sudah sampai ratusan tahun sudah barang tentu kayu tersebut sudah mulai busuk di makan rayap dan sebagainya. Itulah yang mungkin terselip di benak Snouck Hougronge.
Saat Snouck mencoba menebas tiang tersebut betul ternyata tiang penyangga masjid tersebut tak roboh atau bergerak sedikit pun, yang ada hanya goresan bekas tancapan mata pedang tersebut. Hingga kini masih membekas di salah satu tiang penyangga tersebut.
Melihat tindakan yang tak wajar, Snouck diseret oleh warga keluar dari masjid itu hingga ke persimpangan Gampung Penampaan sejauh kurang lebih 50 meter. Setelah kejadian tersebut warga dan tengku membersihkan masjid tersebut terutama tempat dimana Snouck duduk hingga jalanan yang ia lalui saat ia diseret.[](bna)
Diketahui, Snouck telah belajar hingga ke Mekkah untuk mendalami pengetahuannya tentang Islam. Dia bahkan bisa membaca Alquran dan kitab-kitab berbahasa Arab dengan baik. Kepiawaiannya dalam menguasai paham Islam ini lah yang membuat Snouck dikenal sebagai mualaf dan ulama besar.
Budaya masyarakat Gayo dan Aceh yang sangat patuh kepada perintah dan nasehat orang saleh dianggap sebagai ulama besar, menjadikan Snouck dengan leluasa masuk ke wilayah Aceh tak terkecuali Gayo. Snouck telah mendengar dan mempunyai rasa penasaran tentang kemegahan dan keagungan Masjid Asal di Desa Penampaan Gayo Lues. Dia juga mendengar masjid tersebut merupakan masjid tertua dan telah berusia ratusan tahun yang dibangun dengan material kayu.
"Membuatnya lantas sangat ingin untuk berkunjung dan masuk ke dalam masjid tersebut," ujar Rajmi warga Gampong Penampaan Gayo Lues kepada ATJEHPOSTcom, Selasa 30 Juli 2013.
Masyarakat Gayo Lues tak keberatan saat Snouck berkunjung ke masjid tersebut. Pasalnya mereka menganggap Snouck merupakan ulama besar yang ada di Aceh pada saat itu.
Snouck yang datang ke Gayo Lues untuk melihat secara langsung kondisi serta struktur bangunan masjid telah mempersiapkan matang-matang mengenai apa yang akan ia lakukan di dalam masjid tersebut.
Setelah masuk ke dalam masjid, Snouck menghunus pedang yang disimpan di balik surban dan kemudian menebas salah satu tiang penyangga di dalam masjid. Ia merasa penasaran tiang penyangga tersebut bermaterialkan kayu karena usianya sudah sampai ratusan tahun sudah barang tentu kayu tersebut sudah mulai busuk di makan rayap dan sebagainya. Itulah yang mungkin terselip di benak Snouck Hougronge.
Saat Snouck mencoba menebas tiang tersebut betul ternyata tiang penyangga masjid tersebut tak roboh atau bergerak sedikit pun, yang ada hanya goresan bekas tancapan mata pedang tersebut. Hingga kini masih membekas di salah satu tiang penyangga tersebut.
Melihat tindakan yang tak wajar, Snouck diseret oleh warga keluar dari masjid itu hingga ke persimpangan Gampung Penampaan sejauh kurang lebih 50 meter. Setelah kejadian tersebut warga dan tengku membersihkan masjid tersebut terutama tempat dimana Snouck duduk hingga jalanan yang ia lalui saat ia diseret.[](bna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar