Sekelompok peneliti amatir menemukan bukti dramatis dari Perang Dunia II yaitu pertempuran udara antara pesawat tempur Curtiss P-40 Warhawk dan Luftwaffe JG 53. Penemuan yg mengungkap kisah keberanian dan perjuangan bertahan hidup saat perang.
Tim peneliti menggali sisa dari pesawat tempur Curtiss P-40 Warhawk, milik Amerika Serikat, yang bermesin tunggal dan berkursi tunggal, dapat melakukan serangan darat di pegunungan dekat pedesaaan Gorga, sekitar 50 mil dari kota Roma, Italia.
Penemuan ini mendorong tim untuk merekontruksi beberapa peristiwa besar yang terjadi 69 tahun silam. Peristiwa itu melibatkan pilot Amerika Serikat dan warga sipil Italia, dengan kisah utama terpusat pada Letnan James Dealy --salah satu dari tiga pilot Amerika Serikat yang tertembak jatuh pada pertempuran di udara tahun 1944.
Seluruh pesawat tempur P-40 Warhawks dikendarai oleh pilot Amerika Serikat. Pesawat P-40 Warhawks dikenal dengan desain "mulut hiu" pada hidung pesawat, pertama kali diterbangkan pada 1938 kemudian digunakan oleh Angkatan Udara di 28 negara termasuk sebagian besar negara Sekutu selama Perang Dunia II.
"Kami menemukan bagian dari mesin, lembaran logam dan sisa-sisa amunisi milik senapan mesin M2 Browning di pegunungan," kata Marco Ballini, seorang pemburu benda karam.
Dengan bantuan dari Air Crash Po - kelompok pemburu kecelakaan dari Cremona, tim dapat mengidentfikasi fragmen reruntuhan pesawat. "Penelitian terhadap arsip dan saksi mengungkap tragedi pesawat jatuh pada tanggal 13 Mei 1944. Saat itu merupakan pertempuran terakhir di panggung perang Mediterania yang melibatkan pesawat Curtiss P-40 Warhawk," kata Agostino Alberti, anggota Air Crash Po.
Alberti menambahkan, penelitian lebih lanjut memungkinkan mengungkap kisah pilot tempur Letnan Arthur F. Kusch (23) yang tergabung dalam Kelompok Tempur 234. Dalam pertempuran tersebut tiga pesawat Amerika jatuh tertembak.
Yang pertama adalah pesawat yang dikendarai oleh Kusch, jatuh saat terbang dengan ketinggian 10.000 kaki. Memang tidak ada harapan hidup bagi pilot pesawat, kemudian jenazah Kusch dimakamkan di pemakaman sipil dekat lokasi pemakaman kemudian dipindahkan ke pemakaman Saint Louis County, AS.
Yang kedua dalah pesawat tempur yang dikendarai Letnan Matius O'Brien, yang terbakar, namun sang pilot mampu diselamatkan meski mendapatkan luka di kakinya. Kala itu O'Brien berteman dengan warga Italia dan disembunyikan selama lebih dari sebulan, sampai pembebasan wilayah oleh pasukan Sekutu.
Terakhir adalah pesawat yang dikendarai oleh pilot Letnan James F. Dealy (28), meski kakinya terluka, ia berhasil diselamatkan oleh warga sipil Italia dan dibawa ke selatan. "Saya dapat mengindentifikasi lokasi kecelakan Dealy O'Brien namun menemukan serpihannya tidaklah mudah karena di pegunungan terjal," kata Frateschi.
(Umi Rasmi Discovery News)
Tim peneliti menggali sisa dari pesawat tempur Curtiss P-40 Warhawk, milik Amerika Serikat, yang bermesin tunggal dan berkursi tunggal, dapat melakukan serangan darat di pegunungan dekat pedesaaan Gorga, sekitar 50 mil dari kota Roma, Italia.
Penemuan ini mendorong tim untuk merekontruksi beberapa peristiwa besar yang terjadi 69 tahun silam. Peristiwa itu melibatkan pilot Amerika Serikat dan warga sipil Italia, dengan kisah utama terpusat pada Letnan James Dealy --salah satu dari tiga pilot Amerika Serikat yang tertembak jatuh pada pertempuran di udara tahun 1944.
Seluruh pesawat tempur P-40 Warhawks dikendarai oleh pilot Amerika Serikat. Pesawat P-40 Warhawks dikenal dengan desain "mulut hiu" pada hidung pesawat, pertama kali diterbangkan pada 1938 kemudian digunakan oleh Angkatan Udara di 28 negara termasuk sebagian besar negara Sekutu selama Perang Dunia II.
"Kami menemukan bagian dari mesin, lembaran logam dan sisa-sisa amunisi milik senapan mesin M2 Browning di pegunungan," kata Marco Ballini, seorang pemburu benda karam.
Dengan bantuan dari Air Crash Po - kelompok pemburu kecelakaan dari Cremona, tim dapat mengidentfikasi fragmen reruntuhan pesawat. "Penelitian terhadap arsip dan saksi mengungkap tragedi pesawat jatuh pada tanggal 13 Mei 1944. Saat itu merupakan pertempuran terakhir di panggung perang Mediterania yang melibatkan pesawat Curtiss P-40 Warhawk," kata Agostino Alberti, anggota Air Crash Po.
Alberti menambahkan, penelitian lebih lanjut memungkinkan mengungkap kisah pilot tempur Letnan Arthur F. Kusch (23) yang tergabung dalam Kelompok Tempur 234. Dalam pertempuran tersebut tiga pesawat Amerika jatuh tertembak.
Yang pertama adalah pesawat yang dikendarai oleh Kusch, jatuh saat terbang dengan ketinggian 10.000 kaki. Memang tidak ada harapan hidup bagi pilot pesawat, kemudian jenazah Kusch dimakamkan di pemakaman sipil dekat lokasi pemakaman kemudian dipindahkan ke pemakaman Saint Louis County, AS.
Yang kedua dalah pesawat tempur yang dikendarai Letnan Matius O'Brien, yang terbakar, namun sang pilot mampu diselamatkan meski mendapatkan luka di kakinya. Kala itu O'Brien berteman dengan warga Italia dan disembunyikan selama lebih dari sebulan, sampai pembebasan wilayah oleh pasukan Sekutu.
Terakhir adalah pesawat yang dikendarai oleh pilot Letnan James F. Dealy (28), meski kakinya terluka, ia berhasil diselamatkan oleh warga sipil Italia dan dibawa ke selatan. "Saya dapat mengindentifikasi lokasi kecelakan Dealy O'Brien namun menemukan serpihannya tidaklah mudah karena di pegunungan terjal," kata Frateschi.
(Umi Rasmi Discovery News)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar