Kamis, 18 Desember 2014

Chand Bibi: Mutiara Terpendam dari Ahmednagar

 Chand Bibi
Chand Bibi

Di puncak Bukit Shah Dongar, Ahmednagar India, berada di 900 meter di atas permukaan laut terdapat bangunan persegi delapan. Tempat ini adalah pemakaman seorang menteri di era Murtaza atau Nizam Shah berkuasa (1565-1579), yaitu Salabat Khan dan keluarganya. Anehnya, orang-orang lokal setempat mengenali tempat ini sebagai “Mahal Chand Bibi”, pahlawan Muslimah dari Ahmednagar. Siapa Chand Bibi?

Chand Bibi (1550-1599) yang juga dikenal sebagai Chand Khatun atau Chand Sultana adalah pahlawan Muslimah dari India. Dia merupakan Bupati Bijapur (1580-1590) dan Bupati Ahmednagar (1596-1599). Chand Bibi paling dikenal sebagai orang yang mempertahankan Ahmednagar dari kekuatan Mughal Kerajaan Akbar.

Putri dari Hussain Nizam Shah I dari Ahmednagar, saudara Nurhan-ul Mulk yang merupakan Sultan Ahmednagar menguasai beragam bahasa, seperti Arab, Persia, Turki, Marathi, dan Kannada. Selain itu, dia terkenal dengan jiwa seniman. Dia bermain sitar dan melukis bunga.

Sesuai kebijakan, Chand Bibi menikah dengan Ali Adil Shah I dari Kesultanan Bijapur. Bawdi yang dibangun dekat perbatasan timur Bijapur oleh suaminya dinamakan Chand Bawdi dari namanya.Chand Bibi menantang Kishvar Khan dan langsung dipenjarakan di Benteng Satara. Kishvar lalu mencoba mengumumkan dirinya sebagai raja. Akan tetapi, Kishvar Khan tidak cukup populer di antara Jenderal lain.

Dia lalu dipaksa melarikan diri saat pasukan Jenderal Habshi atau Ikhlas Khan menuju Bijapur. Kishvar Khan lalu mencoba ke Ahmednagar namun gagal. Kemudian, dia ke Golconda. Akhirnya, dia tewas dibunuh di pengasingan oleh saudara Mustafa Khan. Setelah itulah, Chand Bibi lalu menjadi pemimpin untuk waktu yang singkat.

Ikhlas Khan menjadi bupati namun tak lama digantikan oleh Chand Bibi. Kemudian, Ikhlas Khan mulai menjadi diktator yang dilawan oleh sejumlah Jenderal Habshi. Memanfaatkan situasi di Bijapur, Sultan Ahmednagar, Nizam Shahi bersekutu dengan Qutb Shahi dari Golconda untuk menyerang Bijapur. Pasukan yang ada tak cukup membuat perlawanan. Jenderal Habshi sadar bahwa dia tak bisa mempertahankan kota sendirian dan lalu meminta tolong kepada Chand Bibi.

Abu-ul Hassan, jenderal yang ditunjuk Chand Bibi, menyerukan pasukan Maratha di Carnatic. Marathas lalu menyerang jalur pasukan musuh dan berhasil memukul mundur tentara Ahmednagar-Golconda.Ikhlas Khan kemudian menyerang Dilavar Khan untuk mengambil alih Bijapur. Akan tetapi, dia kalah dan Dilavar Khan menjadi pemimpin pada 1582 hingga 1591.

Meninggal
Ketika pemerintahan telah kembali kepada Kerajaan Bijapur, Chand Bibi kembali ke Ahmednagar. Ahmednagar dijajah Mughal pada November 1595. Chand Bibi mengambil kepemimpinan dan berhasil mempertahankan Benteng Ahmednagar. Kemudian, Shah Murad mengirim utusan kepada Chand Bibi, menawarkan untuk mengibarkan perang dalam penyerahan Berar.

Selain itu, pasukan Chand Bibi menderita kelaparan. Pada 1596 dia memutuskan untuk menciptakan perdamaian dengan menyerahkan Berar ke Murad yang mundur.Chand Bibi menarik keponakannya, Ibrahim Adil Shah II, dari Bijapur dan Muhammad Quli Qutb Shah dari Golconda.

Dia meminta mereka untuk bersatu melawan pasukan Mughal. Ibrahim Adil Shah II lalu mengirimkan kontingen berupa 25.000 orang di bawah pimpinan Sohil Khan, yang bergabung dengan sisa kekuatan Yekhlas Khan di Naldurg. Kemudian, seluruhnya bertemu dengan kontingen dari 6.000 orang dari Golconda.

Mughal memenangkan sebuah pertempuran sengit pada 8 hingga 9 Februari 1597.Di Ahmednagar, Chand Bibi berusaha mempertahankan benteng dengan berani, namun dia tak mampu melawan. Dia kemudian mengadakan negosiasi dengan seorang bangsawan Mughal. Ada satu pelayan yang menyebarkan isu bahwa Chand Bibi berkhianat. Chand Bibi kemudian dibunuh oleh massa yang marah dari pasukannya sendiri. Setelah itu, Ahmednagar dikepung oleh pasukan Mughal.

Deskripsi
Penulis Abu Fazl mendeskripsikan sosok Chand Bibi dengan gambaran sebagai berikut. Yakni, Chand Bibi selalu tampil dengan berkurudung di depan publik. Dia selalu siap sedia dengan senjata dan batu sebagai media pertahanan diri. Sehingga, musuh dapat dipukul mundur dalam beberapa serangan berulang-ulang.

Saat malam tiba, Chand Bibi  berdiri seperti pekerja dan membuat senjata dengan kayu, batu, dan bangkai hingga sebelum fajar. Keberanian Chand Bibi dalam melawan Mughals membuatnya digelari Invicible Lady of Ahmadnagar.
Nashih Nashrullah
Redaktur : Heri Ruslan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar