Para arkeolog menemukan apa yang diperkirakan mereka sebagai kalender bulan teraneh sekaligus tertua yang pernah ada, ketika bekerja di Skotlandia. Penemuan itu merupakan 12 buah lubang dengan bentuk-bentuk tertentu, patron yang seakan dirancang untuk menirukan berbagai fase bulan. Diduga usia temuan sekitar 10.000 tahun.
Kedua belas galian lubang semuanya disusun dalam barisan sempurna—terletak di jalur titik balik Matahari yang menandai permulaan musim dingin. Dan bila ditarik garis, membentuk busur sepanjang 50 meter.
Menariknya, busur ini sejajar pula dengan kedudukan di tataran di mana Matahari akan muncul untuk terbit pada hari midwinter solstice, 10.000 tahun lalu. Macam-macam bentuk lubang: seperti menggambarkan bulan baru, bulan tua, bulan sabit, bulan bulat penuh yang besar letaknya di tengah-tengah.
"Yang kita lihat di sini adalah sebuah langkah penting dalam awal konstruksi waktu umat manusia, bahkan dalam sejarah waktu itu sendiri," kata guru besar arkeologi bentang alam di Birmingham University, Vincent Gaffney.
Upaya mencatat waktu dan musim memiliki arti yang sangat signifikan bagi masyarakat Inggris Mesolitikum yang hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
Ahli arkeologi era Mesolitikum yang terlibat di dalam penelitian, Simon Fitch, menambahkan, kemampuan memprediksi peristiwa-peristiwa astronomi tersebut berguna untuk alasan budaya, contohnya dipakai meningkatkan yang dianggapnya sebagai kekuatan dukun. Maupun untuk alasan ekonomi, di mana dipakai menangkap ikan lebih banyak karena mengetahui kapan saat ikan sampai ke sungai.
Rangkaian lubang ini pertama kali terlihat tahun 2004 melalui foto udara. Namun baru belakangan ini, memanfaatkan generasi terbaru teknologi remote-sensing serta kecanggihan perangkat lunak yang dikembangkan untuk mereka posisi terbit dan terbenam Matahari dalam lanskap 10.000 tahun silam, lubang-lubang ini mampu dijelaskan.
(Roff Smith for National Geographic)
Kedua belas galian lubang semuanya disusun dalam barisan sempurna—terletak di jalur titik balik Matahari yang menandai permulaan musim dingin. Dan bila ditarik garis, membentuk busur sepanjang 50 meter.
Menariknya, busur ini sejajar pula dengan kedudukan di tataran di mana Matahari akan muncul untuk terbit pada hari midwinter solstice, 10.000 tahun lalu. Macam-macam bentuk lubang: seperti menggambarkan bulan baru, bulan tua, bulan sabit, bulan bulat penuh yang besar letaknya di tengah-tengah.
"Yang kita lihat di sini adalah sebuah langkah penting dalam awal konstruksi waktu umat manusia, bahkan dalam sejarah waktu itu sendiri," kata guru besar arkeologi bentang alam di Birmingham University, Vincent Gaffney.
Upaya mencatat waktu dan musim memiliki arti yang sangat signifikan bagi masyarakat Inggris Mesolitikum yang hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan.
Ahli arkeologi era Mesolitikum yang terlibat di dalam penelitian, Simon Fitch, menambahkan, kemampuan memprediksi peristiwa-peristiwa astronomi tersebut berguna untuk alasan budaya, contohnya dipakai meningkatkan yang dianggapnya sebagai kekuatan dukun. Maupun untuk alasan ekonomi, di mana dipakai menangkap ikan lebih banyak karena mengetahui kapan saat ikan sampai ke sungai.
Rangkaian lubang ini pertama kali terlihat tahun 2004 melalui foto udara. Namun baru belakangan ini, memanfaatkan generasi terbaru teknologi remote-sensing serta kecanggihan perangkat lunak yang dikembangkan untuk mereka posisi terbit dan terbenam Matahari dalam lanskap 10.000 tahun silam, lubang-lubang ini mampu dijelaskan.
(Roff Smith for National Geographic)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar