Ilustrasi
Ia bergelar Dzu An Nurain yang berarti pemilik dua cahaya. Namanya Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayyah bin Abd Syams bin Abd Manaf. Dia kerap disapa Abu Abdillah dan dikenal dalam sejarah Islam sebagai Utsman bin Affan.
Utsman lahir di Makkah sesudah kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam. Wajahnya tampan, kulitnya halus dan putih, jenggotnya lebat, bagian depan kepalanya botak serta tangannya kekar.
Utsman masuk Islam setelah diajak oleh Abu Bakar Ash Shiddiq. Setelah ia masuk Islam, pamannya mengikat Utsman dengan tali. "Apakah kamu masih menyukai agama nenek moyangmu setelah kamu menganut agama baru ini? Demi tuhan, aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu keluar dari agama barumu itu," ujarnya.
"Demi Allah, aku sama sekali tidak akan keluar dari agama baruku ini," jawab Utsman dengan tegas.
Sebagai sahabat Nabi Muhammad, Utsman bin Affan mengikuti semua peperangan bersama Nabi, kecuali perang Badar. Saat itu, ia merawat istrinya Ruqaiyah binti Rasulullah yang sedang sakit keras.
Utsman mendapat gelar pemilik dua cahaya karena menikahi dua putri Rasulullah, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Pernikahan kedua Utsman dengan Ummu Kultsum dilakukan setelah Ruqayyah meninggal dunia.
Utsman dikaruniai seorang anak laki-laki dari hasil perkawinannya dengan Ruqayyah. Namun anaknya tersebut meninggal pada tahun 4 Hijriyah dalam usia 6 tahun.
Utsman memiliki sifat pemalu dan terkenal sangat dermawan. Bahkan ia pernah menanggung semua perlengkapan separuh dari pasukan kaum muslimin dalam perang Al Asrah. Saat itu ia mendermakan 300 ekor unta dan 50 ekor kuda lengkap dengan segala peralatannya. Ia juga membawa 1000 dinar untuk dana militer muslim yang diberikan di hadapan Rasulullah.
Syahdan diceritakan, ia pernah membeli sebuah sumur Raumah dari seorang Yahudi. Sumur tersebut kemudian diwakafkannya dan dimanfaatkan sebagai kaum muslimin sebagai sumber air minum.
Utsman diangkat menjabat khalifah menggantikan Umar bin Khatab di usia 70 tahun. Masa pemerintahannya, Utsman berhasil menyempurnakan pengumpulan Alquran; menghimpun umat untuk menggunakan mushaf yang telah dikumpulkan oleh Abu Bakar.
Ia menyuruh untuk menyalin naskah-naskah Alquran dari mushaf tersebut, lalu membagikannya ke berbagai daerah dan membakar mushaf-mushaf selainnya.
Pada masa pemerintahannya pula wilayah Afrika, Cyprus, Tabaristan, Khurrasan, Armenia, Qauqaz, Kirman dan Sajastan berhasil ditaklukkan. Masa kekhalifahan Utsman dipenuhi dengan kemakmuran dan harta berlimpah untuk kaum muslimin.
Di masanya pula bangunan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi diperluas. Utsman turut membangun pangkalan angkatan laut, membentuk kepolisian negara, dan mendirikan gedung peradilan. Pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khatab sidang peradilan masih diselenggarakan di masjid.
Utsman merupakan sosok pertama yang mendahulukan khutbah dalam salat Ied dan menambah azan pada salat Jumat.
Ayah dari 17 anak tersebut meninggal dalam kudeta. Abdullah bin Saba' pernah mengorganisir sekelompok pemberontak untuk menggulingkan Utsman. Alasan mereka, Utsman melakukan praktek nepotisme dan mendudukkan kaum kerabatnya di pemerintahan. Padahal, berdasarkan sejarah Islam, orang yang diangkat Utsman adalah orang-orang yang pantas menduduki jabatan tersebut.
Utsman dibunuh saat sedang membaca Alquran di rumahnya pada pagi hari raya Idul Adha. Ia meninggal tahun 35 H di usia 82 tahun dan berhasil memerintah selama 12 tahun.
Jasadnya dimakamkan pada malam setelah sebelumnya para pemberontak mencegah pemakamannya. Jasadnya dimakamkan di pekuburan Baqi' di atas lahan yang dibelinya sendiri.[]
Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah karangan Syaikh Muhammad Sa'id Mursi.
Utsman lahir di Makkah sesudah kelahiran Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam. Wajahnya tampan, kulitnya halus dan putih, jenggotnya lebat, bagian depan kepalanya botak serta tangannya kekar.
Utsman masuk Islam setelah diajak oleh Abu Bakar Ash Shiddiq. Setelah ia masuk Islam, pamannya mengikat Utsman dengan tali. "Apakah kamu masih menyukai agama nenek moyangmu setelah kamu menganut agama baru ini? Demi tuhan, aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu keluar dari agama barumu itu," ujarnya.
"Demi Allah, aku sama sekali tidak akan keluar dari agama baruku ini," jawab Utsman dengan tegas.
Sebagai sahabat Nabi Muhammad, Utsman bin Affan mengikuti semua peperangan bersama Nabi, kecuali perang Badar. Saat itu, ia merawat istrinya Ruqaiyah binti Rasulullah yang sedang sakit keras.
Utsman mendapat gelar pemilik dua cahaya karena menikahi dua putri Rasulullah, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Pernikahan kedua Utsman dengan Ummu Kultsum dilakukan setelah Ruqayyah meninggal dunia.
Utsman dikaruniai seorang anak laki-laki dari hasil perkawinannya dengan Ruqayyah. Namun anaknya tersebut meninggal pada tahun 4 Hijriyah dalam usia 6 tahun.
Utsman memiliki sifat pemalu dan terkenal sangat dermawan. Bahkan ia pernah menanggung semua perlengkapan separuh dari pasukan kaum muslimin dalam perang Al Asrah. Saat itu ia mendermakan 300 ekor unta dan 50 ekor kuda lengkap dengan segala peralatannya. Ia juga membawa 1000 dinar untuk dana militer muslim yang diberikan di hadapan Rasulullah.
Syahdan diceritakan, ia pernah membeli sebuah sumur Raumah dari seorang Yahudi. Sumur tersebut kemudian diwakafkannya dan dimanfaatkan sebagai kaum muslimin sebagai sumber air minum.
Utsman diangkat menjabat khalifah menggantikan Umar bin Khatab di usia 70 tahun. Masa pemerintahannya, Utsman berhasil menyempurnakan pengumpulan Alquran; menghimpun umat untuk menggunakan mushaf yang telah dikumpulkan oleh Abu Bakar.
Ia menyuruh untuk menyalin naskah-naskah Alquran dari mushaf tersebut, lalu membagikannya ke berbagai daerah dan membakar mushaf-mushaf selainnya.
Pada masa pemerintahannya pula wilayah Afrika, Cyprus, Tabaristan, Khurrasan, Armenia, Qauqaz, Kirman dan Sajastan berhasil ditaklukkan. Masa kekhalifahan Utsman dipenuhi dengan kemakmuran dan harta berlimpah untuk kaum muslimin.
Di masanya pula bangunan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi diperluas. Utsman turut membangun pangkalan angkatan laut, membentuk kepolisian negara, dan mendirikan gedung peradilan. Pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khatab sidang peradilan masih diselenggarakan di masjid.
Utsman merupakan sosok pertama yang mendahulukan khutbah dalam salat Ied dan menambah azan pada salat Jumat.
Ayah dari 17 anak tersebut meninggal dalam kudeta. Abdullah bin Saba' pernah mengorganisir sekelompok pemberontak untuk menggulingkan Utsman. Alasan mereka, Utsman melakukan praktek nepotisme dan mendudukkan kaum kerabatnya di pemerintahan. Padahal, berdasarkan sejarah Islam, orang yang diangkat Utsman adalah orang-orang yang pantas menduduki jabatan tersebut.
Utsman dibunuh saat sedang membaca Alquran di rumahnya pada pagi hari raya Idul Adha. Ia meninggal tahun 35 H di usia 82 tahun dan berhasil memerintah selama 12 tahun.
Jasadnya dimakamkan pada malam setelah sebelumnya para pemberontak mencegah pemakamannya. Jasadnya dimakamkan di pekuburan Baqi' di atas lahan yang dibelinya sendiri.[]
Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah karangan Syaikh Muhammad Sa'id Mursi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar