NAMA lengkapnya Abdullah bin Utsman bin Amir bin Ka’ab At-Thaimi Al Quraisy. Sebelum masuk Islam ia dijuluki Abdul Ka’bah, lalu Rasulullah menggantinya menjadi Abdullah. Ia digelar Ash-Shiddiq—yang membenarkan—dan biasa dipanggil Abu Bakar. Ia juga digelari Al-Atiq yang berarti dibebaskan.
Syaikh Muhammad Said Mursi dalam bukunya Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah menuliskan: Abu Bakar lahir di Makkah dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad Shallalahu Alaihi wa Sallam. Ia berkulit putih, kurus, matanya cekung, badannya bungkuk, rambutnya lebat dan suka menyemir rambutnya dengan bahan pewarna al hinna dan katam.
Diriwayatkan Abu Bakar merupakan laki-laki pertama yang beriman kepada Rasulullah. Hal tersebut jelas disebutkan dalam Hadist Riwayat Ibnu Ishaq: “Tidak kuajak seorang pun masuk Islam melainkan ia ragu dan bimbang, kecuali Abu Bakar. Ia tidak ragu dan bimbang ketika kusampaikan kepadanya.”
Sebelum diajak masuk Islam, Abu Bakar telah mendapatkan kabar dari seorang renta suku Al Azd Yaman bahwa akan datang nabi akhir zaman. Mendapat kabar tersebut, Abu Bakar langsung membenarkannya.
Abu Bakar merupakan salah satu di antara sepuluh sahabat yang memperoleh jaminan masuk surge. Ia pernah memerdekakan tujuh budak dan mereka semua pernah disiksa karena memperjuangkan Islam. Para budak ini yaitu Bilal, Amir ibn Furhairah, Zunairah, Nahdiyah, dan putrinya Jariyah binti Mu’ammil serta Ummu Ubays.
Abu Bakar memiliki hati yang lembut. Syahdan saat membaca Alquran membuat dirinya selalu menangis. Hal ini membuat anak-anak budak dan kaum wanita di sekitar mushalla pribadinya selalu mendekati Abu Bakar. Mereka terharu dan heran melihat kondisi Abu Bakar seperti itu,
Rutinitasnya ini mendatangkan kekhawatiran bagi suku Quraisy. Mereka takut wanita, anak-anak dan orang-orang lemah hatinya akan mengikuti agama baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Abu Bakar diusir oleh kaumnya dan berencana akan hijrah ke Ethiopia. Namun di perjalanan, Abu Bakar bertemu dengan pemuka suku Al Ahabisy, Ibnu Dughanah.
Ibnu Dughanah mengajak Abu Bakar kembali ke Mekkah sembari menjamin keselamatannya dari gangguan kaum Quraisy. Sekembali ke Mekkah, Ibnu Dughanah menyampaikan kepada penduduk Mekkah mengenai jaminan keselamatan kepada Abu Bakar. Namun beberapa kaum Quraisy menyampaikan tindakan mereka disebabkan aktivitas Abu Bakar dalam beribadah mulai meresahkan warga setempat.
Saat itu, Ibnu Dughanah menyerukan agar Abu Bakar masuk ke dalam rumah dan tidak mengulangi perbuatannya. Hal ini dilakukan untuk jaminan keselamatan yang diberikannya. Tapi, Abu Bakar menolak seruan ini. Dia tidak menginginkan ibadahnya dijadikan kambing hitam oleh Bani Quraisy. Mendengar hal tersebut, Ibnu Dughanah mencabut jaminan keamanan yang diberikan kepada Abu Bakar. Sejak itu, suku Quraisy kembali menggangu sahabat Nabi Muhammad tersebut. Mereka tak jarang meletakkan tanah di atas kepala Abu Bakar sewaktu berada di Ka’bah.
Sebagai teman setia Rasulullah, Abu Bakar tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama utusan Allah tersebut. Dia juga tidak pernah meninggalkan Rasulullah saat perjalanan hijrah dan saat berada di Gua Tsur. “Dia adalah seorang dari dua orang ketika berada dalam gua,” Quran Surat At Taubah ayat 40.
Abu Bakar menjadi sosok amir pertama yang beribadah haji dalam Islam. Dia juga menjadi orang pertama yang menjadi imam salat usai wafatnya Nabi Muhammad. Pada tahun 11 Hijriyah, kaum muslimin memilihnya menjadi pengganti (khalifah) pertama Rasulullah.
“Aku diangkat menjadi pemimpin kalian bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian. Kalau aku memimpin dengan baik, maka bantulah aku. Jika aku salah, maka hendaklah kalian meluruskanku. Kejujuran adalah amanat dan kebohongan adalah khianat. Orang lemah di antara kalian adalah orang kuat menurut pandanganku sampai aku menunaikan apa yang menjadi haknya. Orang kuat di antara kalian adalah orang lemah menurut pandanganku hingga aku mengambil hak darinya,” tegas Abu Bakar dalam pidato perdananya saat diangkat menjadi khalifah.
Abu Bakar menjabat sebagai khalifah selama dua tahun tiga bulan. Pada masa pemerintahannya ia berhasil mengumpulkan Alquran dan memerangi orang-orang murtad serta orang-orang yang enggan membayar zakat. Pada masanya pula dimulai pembebasan wilayah-wilayah baru.
Abu Bakar meninggal tahun 12 Hijriyah dalam usia 63 tahun, persis seperti usia Nabi saat meninggal. Jasadnya dimakamkan di samping makam Rasulullah di kamar Aisyah. Sebelum meninggal, ia menunjuk Umar sebagai khalifah yang menggantikannya.[]
Syaikh Muhammad Said Mursi dalam bukunya Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah
Syaikh Muhammad Said Mursi dalam bukunya Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah menuliskan: Abu Bakar lahir di Makkah dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad Shallalahu Alaihi wa Sallam. Ia berkulit putih, kurus, matanya cekung, badannya bungkuk, rambutnya lebat dan suka menyemir rambutnya dengan bahan pewarna al hinna dan katam.
Diriwayatkan Abu Bakar merupakan laki-laki pertama yang beriman kepada Rasulullah. Hal tersebut jelas disebutkan dalam Hadist Riwayat Ibnu Ishaq: “Tidak kuajak seorang pun masuk Islam melainkan ia ragu dan bimbang, kecuali Abu Bakar. Ia tidak ragu dan bimbang ketika kusampaikan kepadanya.”
Sebelum diajak masuk Islam, Abu Bakar telah mendapatkan kabar dari seorang renta suku Al Azd Yaman bahwa akan datang nabi akhir zaman. Mendapat kabar tersebut, Abu Bakar langsung membenarkannya.
Abu Bakar merupakan salah satu di antara sepuluh sahabat yang memperoleh jaminan masuk surge. Ia pernah memerdekakan tujuh budak dan mereka semua pernah disiksa karena memperjuangkan Islam. Para budak ini yaitu Bilal, Amir ibn Furhairah, Zunairah, Nahdiyah, dan putrinya Jariyah binti Mu’ammil serta Ummu Ubays.
Abu Bakar memiliki hati yang lembut. Syahdan saat membaca Alquran membuat dirinya selalu menangis. Hal ini membuat anak-anak budak dan kaum wanita di sekitar mushalla pribadinya selalu mendekati Abu Bakar. Mereka terharu dan heran melihat kondisi Abu Bakar seperti itu,
Rutinitasnya ini mendatangkan kekhawatiran bagi suku Quraisy. Mereka takut wanita, anak-anak dan orang-orang lemah hatinya akan mengikuti agama baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Abu Bakar diusir oleh kaumnya dan berencana akan hijrah ke Ethiopia. Namun di perjalanan, Abu Bakar bertemu dengan pemuka suku Al Ahabisy, Ibnu Dughanah.
Ibnu Dughanah mengajak Abu Bakar kembali ke Mekkah sembari menjamin keselamatannya dari gangguan kaum Quraisy. Sekembali ke Mekkah, Ibnu Dughanah menyampaikan kepada penduduk Mekkah mengenai jaminan keselamatan kepada Abu Bakar. Namun beberapa kaum Quraisy menyampaikan tindakan mereka disebabkan aktivitas Abu Bakar dalam beribadah mulai meresahkan warga setempat.
Saat itu, Ibnu Dughanah menyerukan agar Abu Bakar masuk ke dalam rumah dan tidak mengulangi perbuatannya. Hal ini dilakukan untuk jaminan keselamatan yang diberikannya. Tapi, Abu Bakar menolak seruan ini. Dia tidak menginginkan ibadahnya dijadikan kambing hitam oleh Bani Quraisy. Mendengar hal tersebut, Ibnu Dughanah mencabut jaminan keamanan yang diberikan kepada Abu Bakar. Sejak itu, suku Quraisy kembali menggangu sahabat Nabi Muhammad tersebut. Mereka tak jarang meletakkan tanah di atas kepala Abu Bakar sewaktu berada di Ka’bah.
Sebagai teman setia Rasulullah, Abu Bakar tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama utusan Allah tersebut. Dia juga tidak pernah meninggalkan Rasulullah saat perjalanan hijrah dan saat berada di Gua Tsur. “Dia adalah seorang dari dua orang ketika berada dalam gua,” Quran Surat At Taubah ayat 40.
Abu Bakar menjadi sosok amir pertama yang beribadah haji dalam Islam. Dia juga menjadi orang pertama yang menjadi imam salat usai wafatnya Nabi Muhammad. Pada tahun 11 Hijriyah, kaum muslimin memilihnya menjadi pengganti (khalifah) pertama Rasulullah.
“Aku diangkat menjadi pemimpin kalian bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian. Kalau aku memimpin dengan baik, maka bantulah aku. Jika aku salah, maka hendaklah kalian meluruskanku. Kejujuran adalah amanat dan kebohongan adalah khianat. Orang lemah di antara kalian adalah orang kuat menurut pandanganku sampai aku menunaikan apa yang menjadi haknya. Orang kuat di antara kalian adalah orang lemah menurut pandanganku hingga aku mengambil hak darinya,” tegas Abu Bakar dalam pidato perdananya saat diangkat menjadi khalifah.
Abu Bakar menjabat sebagai khalifah selama dua tahun tiga bulan. Pada masa pemerintahannya ia berhasil mengumpulkan Alquran dan memerangi orang-orang murtad serta orang-orang yang enggan membayar zakat. Pada masanya pula dimulai pembebasan wilayah-wilayah baru.
Abu Bakar meninggal tahun 12 Hijriyah dalam usia 63 tahun, persis seperti usia Nabi saat meninggal. Jasadnya dimakamkan di samping makam Rasulullah di kamar Aisyah. Sebelum meninggal, ia menunjuk Umar sebagai khalifah yang menggantikannya.[]
Syaikh Muhammad Said Mursi dalam bukunya Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar